UNGARANNEWS.COM, UNGARAN– Teka-teki penyebab kematian korban diduga gantung diri di perkebunan Desa Penawangan Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, diungkap oleh keluarga korban.
Korban teridentifikasi bernama Milyanto (58) warga Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak. Salah satu anak korban, Aziz (42) mengatakan, korban terlihat terakhir di rumahnya pada Senin, 18 Desember 2023 sekitar pukul 08.00 WIB. Korban seperti orang bingung.
“Bapak terlihat di rumah saat saya lewat depan rumahnya itu sekitar pukul 08.00 Wib pagi, namun saya tidak menaruh curiga apa apa dan korban tidak mempunyai riwayat sakit,” ungkap Aziz saat ditemui di RSUD dr Gondo Suwarno Ungaran, Selasa (19/12/2023) sore.
Keluarga setelah itu tidak mengetahui ke mana korban pergi. Keluarga mengetahui korban ditemukan meninggal dunia gantung diri dari media sosial (medsos). Ia langsung menuju Desa Kawengen untuk ikut mengevakuasi korban.
Pernyataan yang sama disampaikan salah satu adik korban, Jumiati (43) warga Karangawen, Demak menyampaikan korban terlihat terakhir di rumahnya pada Senin, 18 Desember 2023 sekitar 09.00 Wib. Saat pergi korban naik sepeda onthel.
“Saya lihat terakhir korban terlihat linglung sekitar pukul 09.00 Wib saat hendak keluar rumah menggunakan sepeda, sempat ditanya salah satu keluarga mau ke mana namun korban tetap diam,” ungkap Jumiati
Menurutnya, korban tidak memiliki riwayat sakit dan tidak pernah mengeluh punya masalah yang berat. Terakhir korban diketahui seperti orang bingung, ketika ditanya selalu diam.
“Sudah dua minggu terakhir seperti orang linglung. Ditanya diam saja,” pungkas Jumiati. BACA JUGA: Mak Tratap! Warga Penawangan Pringapus Temukan Pria Gantung Diri
Diberitakan sebelumnya, jasad korban pertama kali diketahui Khoiri (63) warga Desa Penawangan Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang saat hendak bertani di ladangnya. Ia melihat sesosok pria yang menggantung di pohon nangka tidak jauh dari ladangnya, Selasa (19/12/2023) siang.
Tahu sosok yang dilihatnya jasad seorang pria, Khoiri lantas teriak memanggil warga yang sedang bertani tidak jauh dari ladangnya.
Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra mengatakan adanya peristiwa dugaan korban bunuh diri langsung dilaporkan petugas jajaran Polsek Ungaran. Korban selanjutnya dievakuasi ke RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran.
“Korban dievakuasi oleh petugas bersama relawan dan warga selanjutnya dibawa ke RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran untuk dilakukan pemeriksaan,” ujar Kapolres.
Kapolsek Ungaran AKP Giri Narwantono menambahkan berdasarkan pemeriksaan ditemukan uang sebesar Rp 134.000 ,- diduga milik korban, 1 obat sakit maag, baju dan celana yang dikenakan korban. Adapun sepeda milik korban sebagaimana keterangan keluarga korban belum diketahui keberadaannya.
Hasil pemeriksaan tim medis RSUD oleh dr. Nastiti diketahui tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Penyebab kematian korban diduga murni karena gantung diri.
Setelah menjalani pemeriksaan oleh pihak RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran, keluarga korban membuat surat pernyataan tidak melakukan laporan atas kematian korban. Jenazah kornan langsung dibawa ke rumah duka di Dusun Gili, Margohayu, Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak untuk dimakamkan. (abi/tm)