UNGARANNEWS.COM. KANTOR BUPATI- Sebanyak 128 pedagang ikan yang tersebar di sejumlah pasar di Kabupaten Semarang menjalani rapid test. Para pedagang diketahui aktif beraktifitas di Pasar Rejomulyo atau Pasar Kobong Kota Semarang yang menjadi klaster penyebaran virus corona (Covid-19).
Berdasarkan laporan para Camat diketahui, sebanyak 128 pedagang tersebut diantaranya di Pasar Projo Ambarawa sebanyak 14 pedagang, pasar Pringapus sebanyak 27 pedagang, pasar Bandarjo Ungaran sebanyak 30 pedagang, sebanyak 27 pedagang di Banyubiru, dan sebanyak 28 pedagang di Kecamatan Tuntang.
Laporan tersebut terungkap dalam konferensi video Bupati Semarang H Mundjirin dengan para Camat di ruang Video Conference (Vicon) Sekretariat Daerah di komplek Kantor Bupati Semarang, Rabu (27/5) siang.
Bupati menegaskan Pemkab Semarang akan mengintensifkan pencegahan penyebaran virus cornan dari klaster Pasar Kobong. Saat ini para pedagang yang pernah beraktifitas di pasar ikan terbesar di Kota Semarang tersebut sudah dilakukan rapid test.
“Para pedagang yang dari Pasar Kobong kembali ke sini akan diawasi oleh Puskesmas terdekat,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM seusai melakukan konferensi video dengan para Camat.
Diakui oleh Bupati, bantuan alat rapid test yang diterima dari Pemprov Jateng jumlahnya terbatas. Sehingga diputuskan penggunaannya dilakukan dengan perhitungan cermat.
Penggunaannya, lanjut Bupati, diutamakan untuk mengetes warga yang diketahui pernah kontak langsung dengan pasien positif virus Korona. Dikatakan, banyak permintaan untuk melakukan rapid test dari berbagai pihak. Namun Pemkab Semarang melakukan skala prioritas karena hanya mendapat jatah 400 alat rapid test.
Pernyataan Bupati itu menanggapi permintaan Camat Ambarawa Suharnoto untuk melakukan rapid test terhadap para pedagang di Pasar Projo Ambarawa.
Permintaan itu disampaikan saat laporan pada video conference Bupati Semarang dengan para Camat tentang penanganan Covid-19. Menurut Suharnoto, ada 14 pedagang di Pasar Projo Ambarawa yang pernah beraktifitas di Pasar Kobong.
Meski hasil rapid test 14 pedagang itu non reaktif, namun dia berharap tetap dilakukan rapid test kepada pedagang lainnya. Pasalnya, mereka dinilai telah berinteraksi dengan para pedagang lainnya sebelum klaster penyebaran dari Pasar Kobong terbukti positif.
Dari laporan para camat diketahui, ada 27 pedagang di Pringapus yang terkait klaster Pasar Kobong. Selain itu juga ada sekitar 30 pedagang di Pasar Bandarjo dan 27 pedagang di Banyubiru. Sedangkan di Kecamatan Tuntang ada 28 pedagang. Berdasarkan keterangan para Camat, seluruh hasil rapid test diketahui non reaktif.
Kepala Dinas Kesehatan dr Ani Raharjo MPPH melalui Kepala Bidang P2P Dinkes dr Hasty Wulandari menjelaskan saat ini sedang dilaksanakan lanjutan rapid test terhadap para pedagang yang terkait dengan klaster Pasar Kobong.
“Rapid test kami arahkan ke sasaran Puskesmas terkait Pasar Kobong. Sekarang dalam proses pelaksanaan,” jelasnya via aplikasi perpesanan Whatsapp. (abi/tm)