Pedagang dan pengunjung pasar Bandarjo mengantre rapid test yang diadakan Pemkab Semarang, Kamis (28/5/2020). FOTO:IST/WAG/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. UNGARAN BARAT- Tiga orang yang beraktifitas di Pasar Bandarjo Ungaran diketahui reaktif usai menjalani rapid test massal terkait virus Corona, Kamis (28/5/2020) siang.

Ketiga orang tersebut, 1 orang merupakan pedagang setempat dan 2 orang pengunjung pasar asal Kecamatan Ungaran Barat dan Bergas Kabupaten Semarang. Hasil tes cepat tersebut disampaikan Kepala Bidang P2P Dinkes dr Hasty Wulandari yang memimpin kegiatan digelar oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang.

“Berdasarkan hasil tes yang sudah kita ketahui, satu orang merupakan warga asal Boyolali akan kita koordinasikan dengan Pemkab Boyolali. Sedangkan dua orang asal Kabupaten Semarang akan kita tindaklanjuti ke puskesmas masing-masing Kecamatan untuk melanjutkan tes swab,” katanya.

Dijelaskan Hasty, rapid test di pasar Bandarjo dilakukan dengan mengambil 41 sampel darah dari para pedagang dan pengunjung secara acak. Ketiga orang yang diketahui reaktif, selanjutnya akan dilakukan tes swab untuk memastikan terkait virus corona atau tidak.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dr Ani Raharjo MPPH saat memantau kegiatan rapid test di pasar Bandarjo menjelaskan pihaknya menerima sebanyak 950 buah alat rapid test Covid-19 dari Pemprov Jawa Tengah.

Alat tersebut telah digunakan untuk melakukan rapid test di beberapa tempat yang tersebar di seluruh Kabupaten Semarang.

“Rapid test difokuskan untuk tracking klaster positif yang berpotensi penularan tinggi. Jadi memang tidak hanya di pasar saja,” jelasnya.

Ketua Persatuan Pedagang Pasar (Persada) Bandarjo, Musyafak mengatakan, satu pedagang yang reaktif rapid test merupakan pedagang yang sudah tua, berusia sekitar 66 tahun dan berasal dari Boyolali.

“Hasil rapid test belum tentu terkena virus corona, bisa jadi kondisinya yang lemah sedang capek dan stres dagangannya lagi sepi. Kita masih menunggu hasil tes swab, mudah-mudahan hasilnya negatif, kasihan sudah tua,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM ditemui di pasar Bandarjo, Kamis (28/5/2020) sore.

Menurutnya kegiatan rapid test merupakan bagian ikhtiar pengurus Persada bersama Lurah Pasar dan pihak Kelurahan Bandarjo untuk mengetahui ada tidaknya pedagang maupun pengunjung yang terpapar virus corona.

“Kami yang berinisiatif mengajukan permohonan melalui Sekretaris Diskumprindag untuk diadakan rapid test. Kegiatan ini kami mohonkan untuk mengetahui sejauh mana upaya kita yang sudah maksimal menjaga protokol kesehatan di pasar Bandarjo,” ungkapnya.

Dituturkan, sebelumnya sudah 2 bulan lalu sejak merebaknya Covid-19 di masyarakat, pengurus pasar langsung melakukan gerak cepat di lapangan. Diataranya melakukan pendampingan terhadap pedagang dan sosialisasi pencegahan bahaya virus corona, baik secara langsung maupun melalui pengeras suara.

“Kami pengurus pasar yang berjumlah 14 orang bersama staf Lurah Pasar dan Kelurahan Bandarjo membentuk 4 tim yang dibagi 5 sift melakukan tugas selama 24 jam, siang malam menjaga pedagang dan pengunjung agar mematuhi protokol kesehatan, di samping menjaga ketertiban dan keamanan pasar,” jelasnya.

Diantaranya mewajibkan pedagang dan pengunjung memakai masker dan menjaga jarak. Di masing-masing pintu masuk pasar juga disiapkan tetap cuci tangan dengan sabun, dan dijaga petugas yang selalu mengingatkan siapa saja yang akan masuk pasar harus mematuhi protokol kesehatan.

“Usaha maksimal juga sudah kita lakukan dengan penyemprotan desinfentan setiap malam di areal pasar dan plaza Bandarjo. Jika kemudian ditemukan ada yang reaktif kami jadi tahu tingkat kepatuhan pedagang dan pengunjung di luar pantauan kami. Kita akan lebih maksimal lagi menjaga pasar Bandarjo agar benar-benar terbebas dari virus corona. Masyarakat tidak perlu takut, reaktif rapid test belum tentu itu Covid-19,” tandasnya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here