Bupati Semarang H Ngesti Nugraha saat mengecek kesiapan petugas pengamanan Operasi Ketupat Candi 2021 di Alun-Alun Bung Karno. FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. RUMAH DINAS- Pemerintah Kabupaten Semarang menyiapkan 6.300 tes swab antigen untuk pemudik nekat yang masuk wilayah tanpa memiliki surat negatif hasil tes swab antigen. Pemudik akan dibawa ke puskesmas terdekat untuk menjalani tes swab secara gratis.

“Jika hasil tes swab positif pemudik wajib menjalani isolasi di rumah singgah yang disiapkan Pemkab Semarang. Jika dinyatakan negatif pemudik dipersilahkan melanjutkan perjalanan,” ujarnya Bupati Semarang H Ngesti Nugraha kepada wartawan di rumah dinas Bupati, sore kemarin.

Meski pemerintah pusat sudah memberlakukan larangan mudik secara nasional, pihaknya mengkhawatirkan masih ada orang-orang yang nekat mudik dengan berbagai alasan. Langkah antisipasi tersebut dilakukan guna mencegah tambahan positif Covid-19 dari kluster mudik.

“Ada sekitar 6.300 tes swab antigen kita siapkan untuk mudik. Bagi yang menjalani tidak dikenakan biaya atau gratis. Tapi konsekwensinya jika hasil tes positif maka wajib menjalani isolasi di rumah singgah sampai dinyatakan sembuh,” tegasnya.

Rumah singgah digunakan Pemkab Semarang ditambah menjadi 3 tempat yakni Beppelkes di Suwakul, Hotel Garuda Getasan, dan yang baru dibuka di Rusunawa Pringapus. Penambahan sebagai upaya mengatasi jika terjadi ledakan pemudik positif Covid-19. Baca Juga: Bupati Semarang Klarifikasi Status Zona Merah: Kasus Covid-19 Terus Menurun

Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Semarang Muchtarudin menjelaskan, rumah singgah Rusunawa Pringapus terletak di Desa Wonorejo. Merupakan bangunan empat lantai dengan jumlah 112 unit kamar.

“Sabtu (7/5/2021) rumah singgah Rusunawa Pringapus sudah dibuka. Kita buka secara bertahap yakni 10 kamar di lantai I dan 16 kamar di lantai II,” jelasnya, kemarin.

Menurut Muchtarudin pihaknya telah menyiapkan tenaga kebersihan, pengamanan dan tenaga kesehatan serta sukarelawan yang akan bertugas. Sebanyak delapan tenaga kebersihan dalam akan bekerja secara bergiliran.

Tenaga keamanan melibatkan personel TNI, Polri dan Satpol PP dalam dua regu akan bertugas bergantian selama 24 jam. Dinsos juga menggandeng BUMDes Wonorejo untuk menyediakan makanan sehari-hari bagi para personel yang bertugas dan pasien isolasi.

Rumah singgah Pringapus, lanjutnya, menjadi cadangan jika rumah singgah di Suwakul dan di Hotel Garuda Kopeng penuh. Saat ini masih ada 22 kamar kosong di Suwakul dan 13 di Kopeng. Baca Juga: Tanpa Surat Negatif Swab Antigen Pemudik akan Dikirim ke Rumah Singgah

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes dr Hasty Wulandari menambahkan sudah disiapkan lima orang tenaga kesehatan berkualifikasi perawat.

“Status rumah singgah Pringapus adalah uji coba selama satu bulan untuk mengantisipasi lonjakan kasus baru karena mudik. Jika diperlukan akan diperpanjang,” ujarnya.

Ditegaskan pula, pengoperasian rumah singgah Pringapus dilakukan bekerja sama dengan Puskesmas Pringapus yang berstatus Rawat Inap 24 Jam. Jika terjadi kejadian luar biasa, lanjutnya, akan di-back up tenaga kesehatan dari Puskesmas.

Sementara itu perwakilan Pemdes Wonoyoso, Nurohim mengatakan tidak ada penolakan oleh warga terkait rencana pembukaan rumah singgah di desanya.

“Warga menerima setelah ada penjelasan dari Dinsos dan Dinkes. Mereka meminta ada penyemprotan disinfektan secara berkala di lingkungan sekitar rumah singgah,” katanya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here