Tersangka pembuat petasan karbit yang menghancurkan pemondokan dan mushola ditangkap Polres Blitar. FOTO:IST/DTC

UNGARANNEWS.COM. BLITAR- Penyelidikan terhadap kasus ledakan petasan yang merusak bangunan mushola di Blitar, Jawa Timur masih terus dilakukan petugas kepolisian setempat. Setelah memintai keterangan beberapa saksi, petugas kepolisian berhasil menangkap satu pembuat kantong plastik petasan yang menyebabkan ledakan dasyat itu.

Pelaku ditangkap setelah sempat melarikan diri usai insiden kantong itu meledak. Sementara, satu pelaku lain sampai saat ini masih dalam pengejaran polisi. Kedua orang inilah yang mengolah kantong plastik diisi campuran oksigen dan karbit.

“Kami berhasil tangkap satu pembuatnya pada Rabu (5/6/2019) malam di wilayah Talun. Satu orang itu berinisial RR, yang membuat kantong plastik petasan itu. Satu pelaku lain kami himbau segera menyerahkan diri,” kata Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha usai acara open house di rumdin kapolres, Kamis (6/6/2019).

Dalam penyelidikan terungkap, ledakan keras yang merusak sebuah gedung bekas pemondokan dan sebagian musala karena ada 30 kantong plastik petasan yang siap diledakkan usai pelaksanaan salat Idul Fitri 1440 Hijriah di kampung itu.

“Selain menangkap satu pelaku, kami juga amankan satu tabung gas oksigen, satu tabung karbit dan peralatan lain untuk membuat kantong plastik petasan itu,” imbuh kapolres.

Walaupun bermain petasan merupakan tradisi sebagian besar warga usai salat Id. Namun pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan Pemkab Blitar, melarang semua jenis petasan diledakkan saat perayaan Hari Raya Idul Fitri tahun tahun mendatang.

Sedangkan pada para pelaku, polisi akan menjerat dengan Pasal 187 KUHP. Ancaman hukumannya maksimal empat tahun penjara.

Diberitakan sebelumnya,  ledakan petasan karbit menghancurkan bangunan pemondokan dan mushola Tarbiyatul Mubtadiien di Dusun Jombor, Desa Mandesan, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, Selasa (4/6/2019) sore.

Kondisi pemondokan hancur dan hanya menyisakan bangunan sekitar 50 persen, sedangkan kondisi musala mengalami sejumlah kerusakan pada bagian jendela dan atap.

Ledakan juga menyebabkn dua bocah korban yakni Mohammad Rifai (12) dan Asbian Syafa Maulana (9) mengalami luka parah. Rifai harus mendapatkan perawatan dan dirujuk ke RSUD Syaiful Anwar Malang karena mengalami luka bakar hingga 70 persen, sedangkan Asbian mengalami luka ringan di bagian kepala. (dtc/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here