
UNGARANNEWS.COM. UNGARAN TIMUR- Kepala Bidang Perluasan Peserta dan Kepatuhan BPJS Cabang Ungaran, Maria Sekarwangi memberikan sosialisasi Program JKN-KIS kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Selasa (9/7/2019). Tujuan kegiatan untuk mendorong masyarakat aktif menyukseskan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Maria menegaskan bahwa Program JKN-KIS adalah program yang wajib diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik itu yang terdiri dari segmen kepesertaan mandiri, Perusahaan, PNS, TNI, POLRI, atau bahkan peserta Penerima bantuan Iuran (PBI). Akan tetapi berdasarkan data, dari total 300-an CPNS di Kabupaten Semarang terhitung baru sedikit yang sudah terdaftar sebagai peserta JKN.
“Kita lakukan sosialisasi secara bertahap kepada instansi-instansi terkait yang memiliki CPNS dan belum didaftarkan sebagai peserta. Kali ini kita lakukan sosialisasi JKN dengan kepada CPNS di Dinas Kesehatan,” ungkapnya.
Maria menjelaskan di Dinas Kesehatan Kab. Semarang CPNS bertotal 88 jiwa, akan tetapi baru ter-registrasi sebagai peserta JKN sejumlah 4 jiwa. Untuk itu Maria menghimbau untuk segera mengurus kelengkapan administrasi untuk didaftarkan sebagai peserta, mengingat mereka sudah resmi menjadi CPNS per Febuari 2019.
“Kepesertaan JKN bagi CPNS yaitu segmentasi Pekerja Penerima Upah (PPU) Pemerintah, dimana iuran yang dibayarkan sejumlah 3% gaji ditanggung dari instansinya dan 2% dari gaji mereka. Melalui sosialisasi ini kami harap CPNS bisa memahami hak dan kewajiban sebagai peserta JKN. Kami harapkan juga CPNS baru ini bisa segera ter-cover jaminan kesehatannya melalui Program JKN-KIS sehingga tidak perlu khawatir lagi jika sewaktu-waktu membutuhkan pelayanan kesehatan,” lanjutnya.
Sementara itu Widi Nawa, CPNS yang bertugas di Puskesmas Suruh, mengaku senang BPJS Kesehatan melakukan kegiatan sosialisasi ini. Widi sendiri sebelum menjadi CPNS sudah terdaftar sebagai peserta JKN segmentasi Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN). Widi berharap proses pengalihan kepesertaannya menjadi segmen PPU Pemerintah bisa berjalan lancar.
Widi juga menceritakan selama menjadi peserta JKN Widi bersyukur diberikan kesehatan sehingga belum pernah menggunakan kartu JKN untuk berobat. Sedangkan keluarga Widi sudah pernah memanfaatkannya untuk mendapatkan pelayanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
“Saya menganggap Program JKN ini bagus dan sudah banyak yang tertolong. Saya harap kedepannya Program JKN bisa lebih baik lagi, termasuk dalam hal pengurusan administrasinya. Selain itu saya harap kegiatan sosialisasi program ini terus digencarkan agar masyarakat benar-benar paham dan bisa memanfaatkan program ini dengan maksimal,” kata Widi. (rin/abi/tm)