Atlet Indonesia di Asian Para Games 2018, Miftahul Jannah. FOTO:IST

UNGARANNEWS.COM. JAKARTA- Panen simpati dari berbagai pihak didapat atlet Indonesia di Asian Para Games 2018 dari cabang olahraga Blind Judo kelas 52 kg klasifikasi low vission, Miftahul Jannah. Pasca ia enggan melepas jilbab dan memilih mundur dari arena karena didiskualifikasi, kini ia banjir mendapatkan hadiah diantaranya ibadah umrah gratis.

Data yang dihimpun UngaranNews.com Miftahul mendapatkan sejumlah tiket umroh dari tiga pihak.  Anak kedua dari lima bersaudara pasangan Salimin dan Darwiyah ini pertama kali mendapat hadiah umroh dari Anggota DPRK Aceh Barat Daya (Abdya), Zulkarnaini yang juga pengusaha air minum dalam kemasan di kabupaten Abdya.

Kabar hadiah tersebut disampaikan Zulkarnaini melalui akun Facebook pribadinya. Apresiasi tersebut diberikan karena Miftah sendiri merupakan warga berprestasi asal kabupaten Abdya, atau tepatnya di Desa Padang Baru atau lebih dikenal kompleks Baskem.

“Bagi saya, dia adalah sosok yang memberi inspirasi saya untuk kita semua, yang rela tidak dapat medali, demi mempertahankan jilbab. Semoga ini menjadi contoh yang lain, khususnya kaum perempuan,” ujar Zulkarnaini.

Hadiah umroh kedua didapat dari Ustaz Adi Hidayat. Dalam sebuah video pernyataan yang beredar di YouTube, Ustaz Adi mengatakan bahwa ia akan menghadiahi Miftahul Jannah berupa tiket umrah ke Tanah Suci Mekkah.

“Saya dengan segala kerendahan hati, insha Allah kami akan menghadiahkan bagi Adinda tiket untuk menunaikan ibadah umrah,” ujar Ustaz Adi Hidayat. Bahkan, tiket yang diberikan rupanya tidak hanya satu, melainkan tiga. Dua tiket tambahan itu diprioritaskan untuk orang tua Miftahul Jannah.

“Bila pun, wallahualam, ada atau tidak orang tua Anda, Anda bisa memilih dua di antara pendamping untuk bisa mendampingi menunaikan ibadah umrah,” kata Ustaz Adi.

“Selamat, jilbab itu yang mengantarkan Anda ke Mekkah, bukan karena hal lain atau segala yang saya sampaikan pada saat ini,” tambahnya.

Menurutnya, Miftahul Jannah adalah seorang atlet akhirat. “Dengan kekuatannya menjaga jilbab, Anda adalah atlet akhirat bukan sekadar atlet dunia,” ujarnya.

Ditambahkan  Ustaz Adi, pertandingan terbesar bukanlah menaklukkan lawan saat laga judo, melainkan bagaimana mengalahkan nafsu.

Hadiah umroh lainnya diterima dari Fraksi PKS DPR RI. Hadiah itu bentuk apresiasi atas kokohnya keyakinan Miftahul yang tidak mau melepas jilbab saat memasuki matras sehingga didiskualifikasi dari pertandingan.

Penyerahan dilakukan secara simbolis di ruang kerja Fraksi PKS, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (10/10/2018) oleh Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini. Kehadiran Miftahul diwakili sang ayah, Salimin.

Jazuli mengatakan pihaknya kagum dengan Miftahul yang tetap teguh memegang prinsipnya. Hal itu, patut dijadikan contoh dan teladan bagi kita semua, baik dalam konteks pengamalan agama maupun konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Fraksi PKS sangat concern dengan komitmen pada prinsip. Negara ini bubar karena warga negaranya sudah tidak lagi memegang prinsip. Maka ketika ada remaja putri muslimah yang menunjukkan kokohnya memegang prinsip kita sangat hormat dan apresiasi, agar menjadi teladan bagi generasi milenial,” kata Jazuli.

Mengetahui ada pihak yang menghadiahi tiket umrah, Miftah mengaku sangat gembira. Gadis asal Aceh itu menganggap hadiah umrah dari Ustaz Adi Hidayat sudah sama seperti meraih medali emas.

“Terima kasih untuk beliau yang sudah memberikan Miftah tiket umrah. Itu sudah membuat Miftah senang dan di luar dugaan,” ujar Miftah.

Selain mendaapat hadiah umrah, Miftah juga dijanjikan bonus oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

“Pemerintah akan tetap memberikan bonus khusus kepada semua atlet seperti yang sudah dilakukan di Asian Games,” kata Imam Nahrawi saat mendampingi Miftahdalam sebuah konferensi pers di GBK Arena, Jakarta, Senin (9/10/18).

Diketahui, terdapat aturan tingkat internasional di Federasi Olahraga Buta Internasional (IBSA) bahwa atlet tidak boleh mengenakan jilbab.

“Miftah mendapatkan diskualifikasi dari wasit karena ada aturan wasit dan aturan tingkat internasional di IBSA bahwa pemain tak boleh menggunakan hijab dan wajib melepas saat bertanding,” ujar penanggung jawab judo Asian Para Games 2018, Ahmad Bahar. (dbs/01)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here