Pembimbing menunjukkan bonggol pisang yang akan dijadikan pupuk cair non kimia. FOTO:DETIK

UNGARANNEWS.COM. JEPARA- Sekelompok anak muda mengajari adik-adiknya untuk belajar mencintai alam semenjak dini. Anak-anak itu diajari cara membuat pupuk cair non-kimia agar lebih ramah lingkungan dan lebih sehat.

Anak-anak di Desa Mambak, Kecamatan Pakis Aji, Jepara diajari membuat pupuk cair non kimia. Para mentor mengajari mulai dari pengenalan bahan baku, proses pembuatan hingga manfaat pupuk cair.

Ketua penyelenggara acara, Siti Nur Anisah, menuturkan bahwa program pelatihan yang pertama yakni proses pembuatan pupuk cair, pekan lalu. Sedangkan kali ini adalah pembuatan bakteri.

Anisah membagi resep pembuatan pupuk cair non kimia. Yakni berbahan air cucian beras, tetes tebu (molase), efektif microorganisme bamboo (EMB), pucuk daun-daun, dan batang pohon pisang.

“Ini sudah yang kedua kali. Pertama cara membuat pupuk dan kali ini buat bakterinya. Manfaat bakteri itu untuk penguraian,” ujarnya, Sabtu (12/11/2019).

Cara membuatnya, pucuk daunan dicacah dan batang pisang, masukkan air cucian beras pertama (sebagai media hidup bakteri) sampai merendam semua bahan, bakteri EMB, tetes tebu 200ml ( sebagai makanan bakteri). Itu diamkan sekitar satu bulan.

“Itu buat pupuknya. Nah, kalau EMB-nya bahan yang diperlukan nasi 5 kepal, daun bambu kering, tetes tebu. Caranya, padatkan nasi sejumlah 5 kepal, tutup dengan daun bambu kering diamkan 3 hari, lalu masukkan kedalam botol tambahkan tetes tebu secukupnya diamkan satu bulan,” ungkap dia.

Menurutnya, pupuk cair tersebut sebagai alternatif untuk mempercepat pertumbuhan yang ramah lingkungan.

“Untuk saat ini memang belum diproduksi untuk kepentingan profit. Sementara sebagai alternatif sekaligus pengenalan kepada anak-anak supaya mencintai lingkungan,” terang Anisah. (dtc/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here