UNGARANNEWS.COM. PABELAN- Sentra Pembibitan Hijauan Pakan Ternak Cahaya Baru Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, mendapat kunjungan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Kamis (22/10/2020).
Sebanyak 35 orang terdiri dari petugas peternakan dan pengurus Kelompok Tani dipimpin Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan di DKPP Jepara Mudhofir diterima pengelola sentra pembibitan, Riyadi di balai area pembibitan.
Kedatangan rombongan yang sebagian besar para petani ternak tersebut secara khusus mengadakan studi banding budidaya tanaman pakan ternak, yakni rumput Thailand atau Pak Chong dan Indigofera.
“Kami tertarik belajar pembibitan pakan ternak di sini (Cahaya Baru, red) karena banyak bibit unggul tersedia, seperti Pak Chong dan Indigofera di sini tumbuh subur dan besar-besar,” ujar Dhofir di sela kunjungan.
Petani ternak yang didatangkan, lanjut Dhofir, diharapkan dapat pengembangkan budidaya Pak Chong dan Indigofera di wilayah Kabupaten Jepara. Tanaman pakan ternak ini dinilai memiliki nilai ekonomis tinggi. Selain berguna hijauan daunnya untuk pakan juga bisa dikembangbiakan untuk pembibitan.
“Pembibitan seperti di Cahaya Baru ini sangat bagus, di tengah rerimbunan tanaman pakan ada kandang dengan jumlah ternak kambing cukup banyak. Cocok sekali usaha peternakan tersedia sekaligus pakannya,” tambahnya.
Menurut Dhofir kesulitan dialami peternak Jepara sering kali ketika musim kemarau mereka kekurangan pakan. Diharapkan dengan budidaya Pak Chong dan Indigofera ke depan pasokan pakan dapat tersedia tanpa mengenal musim.
“Anemo masyarakat memelihara ternak cukup banyak, namun sering terkendala masalah pakan yang susah terutama saat kemarau. Kami berharap setelah mendapatkan ilmu dari sini peternak termotivasi untuk mengembangkan tanaman pakan sendiri,” harapnya. Baca Juga: Harapan Baru Pembibitan Rumput Pak Chong, Petani Kadirejo Pabelan Raup Miliaran Rupiah
Riyadi ditemui UNGARANNEWS.COM seusai menerima kunjungan menuturkan, bersyukur bisa berbagi ilmu dengan petani dan peternak lain. Budidaya tanaman hijauan di masyarakat diharapkan menjadi solusi kesulitan yang selama ini dihadapi peternak.
“Berternak sebenarnya menguntungkan asalkan dapat menerapkan cara modern, yakni tidak harus ngarit (cari rumput, red) setiap hari hari. Caranya dengan menanam pakan sendiri, seperti di sini ada Pak Chong dan Indigofera,” ungkapnya.
Estimasi berternak jika mengandalkan pakan dengan cara membeli, menurut Riyadi, kebanyakan akan mengalami rugi. Peternak memang dituntut dapat menghasilkan pakan sendiri dengan menanam pakan.
“Seperti bertani Pak Chong dan Indigofera di saat pakan melimpah dapat dibikin silase atau fermentasi yang bisa disimpan lama untuk menghadapi kemarau ketika sulit pakan,” jelas Kepala Desa Kadirejo ini.
Riyadi berharap kemudahan didapat petenak dapat membangkitkan anak-anak generasi milenial menyukai wirausaha peternakan dan bangga menjadi petani. Menurutnya, tidak perlu bergantung kerja di perusahaan cukup menjadi bos kecil, namun keuntungan didapatkan dari peternakan sangat besar. (abi/tm)