Fakultas Hukum UKSW Salatiga mengadakan pelatihan tentang Bumdes di Desa Boto Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Senin (14/12/2020). FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. BANCAK- Fakultas Hukum (FH) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga mengadakan pelatihan tentang Bumdes di Desa Boto Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Senin (14/12/2020). Kegiatan merupakan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam rangka Dies Natalis ke-61 Fakultas Hukum UKSW.

Kegiatan diadakan di aula balai Desa Boto diisi oleh tiga pemateri, masing-masing Dekan FH UKSW Dr. Marihot Janpieter Hutajulu, SH. M.Hum menyampaikan materi Aspek Permodalan Bumdes, Dosen FH UKSW Dr. Tri Budiyono, SH. M. Hum menyampaikan Aspek Hukum BUMDes, dan Dosen FE Bisnis UKSW David Adechandra Ashedica Pesudo, SE, M. Ak memaparkan Aspek Pembukuan Bumdes.

“Kegiatan pelatihan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya Bumdes yang justru minim kegiatan, bahkan terancam tutup karena kurangnya pemahaman dan keahlian yang dimiliki oleh pengurus BUMDes,” ujar Marihot Janpieter di sela-sela kegiatan.

Disebutkan, Bumdes merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung berasal dari kekayaan Desa. Kegiatan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat Desa.

“Kita harapkan pengelolaan permodalan yang benar serta pemahaman dasar hukum yang benar, Bumdes dapat berjalan secara maksimal untuk meningkatkan perekonomian desa. Mengoptimalkan aset desa dan meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa,” jelasnya.

Kepala Desa Boto, Sjaichul Hadi mengatakan tujuan pelatihan tentang Bumdes agar jajaran pengurus memiliki pengetahuan dasar hukum yang jelas dalam pengelolaan sehingga dapat menjalankan BUMDes dengan nyaman dan lancar.

“Selain itu diperlukan kemampuan teknikal seperti akuntansi dan manajerial. Melalui bantuan kegiatan dari FH UKSW ini pengelola Bumdes di desa kami, yakni Boto Lestari semoga ke depan semakin lancar dapat mengoptimalkan potensi desa,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM.

Menurut Sjaichul, banyak sekali pengetahuan didapatkan, terutama dalam pengelolaan permodalan dari desa maupun pemerintah untuk dikembangkan secara tepat guna. Upaya-upaya pengembangan Bumdes juga dimaksimalkan dengan unit-unit usaha yang ada. Baca Juga: Desa Boto Diusulkan Jadi Lokasi Program Desa Pertanian Keluarga

“Bumdes Boto Lestari dibentuk tahun 2018 saat ini unit usaha sudah berjalan yakni pengelolaan air minum Pamsimas, persewaan traktor yang kita milik 1 unit dari bantuan propinsi, dan rencana membuka usaha toko sembako,” jelasnya.

Hadir dalam kegiatan selain Kepala Desa juga tokoh masyarakat dan peserta yang terdiri dari pengelola Bumdes Boto Lestari, para pengelola UMKM, perwakilan pemuda dan perangkat desa. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here