Dewi Kriska Agitasari wisudawati UNW Ungaran asal Ngempon Kelurahan Panjang, Ambarawa mengikuti wisuda di kampusnya dengan menaiki andong dari kampungnya. FOTO:ABI/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. UNGARAN BARAT- Rona bahagia tersirat dari wajah wisudawati Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Ungaran, Dewi Kriska Agitasari.

Meski datang ke lokasi wisuda menaiki andong, tidak memudarkan keanggunan mahasiswi asal Lingkungan Ngempon, Kelurahan Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang ini.

Dewi merupakan salah satu wisudawati S1 prodi Gizi Fakultas Kesehatan peraih cumlaude, yang mengikuti pengukuhan wisudawan/wisudawati UNW ke X periode Maret 2021 di halaman rektorat UNW, Rabu (17/3/2021).

Prosesi pemindahan tali toga dan pemberian ijazah digelar dengan konsep menaiki mobil (drive thru) memadukan daring dan luring. Prosesi ini dipimpin Rektor UNW Ungaran Prof. Dr Subyantoro, M.Hum.

Satu per satu mobil yang dinaiki wisudawan/wisudawati menuju lokasi pengukuhan. Kesempatan ini Dewi memanfaatkan menaiki andong, kendaraan yang terlihat lebih ramah dan anggun. Ia naik dengan percaya diri meski rekan-rekannya menaiki mobil yang tergolong kendaraan mewah. Baca Juga: Dosen Prodi Hukum UNW Ungaran Rian Sacipto Lulus Ujian Doktor S3 Ilmu Hukum

“Sejak kecil saya bercita-cita ingin menjadi sarjana dan ingin melestarikan budaya leluhur. Saya terbiasa naik andong, dan ini saya bawa dari kampung saya di Ambarawa,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM di sela-sela prosesi wisuda.

Di balik kesahajaan dan kesederhanaan Dewi, ternyata dilatari kehidupannya yang terlahir dari keluarga kurang beruntung. Bapaknya seorang buruh serabutan, sedangkan ibunya menjadi tukang pijat.

“Saya bisa kuliah hingga lulus berkat ibu saya membantu bapak bekerja menjadi tukang pijat. Sudah 25 tahun ibu memijat, uangnya dikumpulkan untuk membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya termasuk saya,” tutur anak bungsu dari empat bersaudara ini.

Meruntut perjalanan pendidikannya hingga mampu lulus sarjana, itupun dengan predikat cumlaude, Dewi berpesan kepada anak-anak muda sekarang agar terus semangat meraih pendidikan setinggi mungkin. Tidak perlu malu dan minder meski dari kuluarga tidak mampu.

“Seperti saya anak tukang pijat dan buruh bisa berhasil menempuh pendidikan tinggi, tentu kebanggaan tersendiri, jangan minder meski dicibir anak tukang pijat,” tandasnya.

Sementara itu, Prof Subyantoro dalam sambutan pelantikan wisudawan yang dilakukan melalui virtual mengatakan meski proses perkuliahan di masa pandemi menggunakan daring kualitas dan kompentensi alumni UNW memuaskan dan membanggakan.

“Kami bersyukur dan bangga alumni mampu menyelesaikan masa kuliah dengan baik dan memuaskan. Rata-rata IP lulusan kali ini 3,31. Kita semua berharap pandemi Covid-19 segera berlalu dan mahasiswa bisa kembali mengikuti kuliah di kampus,” ujarnya.

Disebutkan, wisuda ke X periode Maret 2021, UNW meluluskan sebanyak 187 orang dari 9 Program Studi (prodi), diantaranya sebanyak 39 orang mengikuti wisuda melalui virtual. Sebanyak 52 orang berhasil menyelesaikan dengan cumlaude. Baca Juga: UNW Ungaran Gelar Okmaba Gelombang I, Rektor Ingatkan Akademik Harus Patuh Protkes

Dari kelulusan kali ini UNW telah meluluskan sebanyak 13.147 wisudawan/wisudawati. Sembilan prodi lulusan S1 pada periode ini, disebutkan, antara lain S1 Keperawtan, S1 Kesehatan Masyarakat, S1 Farmasi, S1 Gizi, S1 Sastra Inggris, S1 Hukum, S1 PG Paud, S1 PG SD, dan S1 Teknik Informatika.

“Melihat kualitas para lulusan saya sampaikan bahwa dari periode ke periode semakin meningkat dan ini kiranya perlu kita apresasi yang tinggi,” tandas Prof Subiyantoro.

Sambutan wisuda selain disampaikan Prof Subiyantoro, juga disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Semarang H Ngesti Nugraha juga disampaikan melalui virtual.

Ganjar dan Ngesti Nugraha menyampaikan ucapan selamat dan meminta para wisudawan UNW mengabdikan ilmunya kepada bangsa dan masyarakat. Mengambil peran dalam pembangunan dan menjadikan ilmu yang bermanfaat. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here