Jenazah korban ditunggui keluarganya sebelum dibawa pulang ke Semarang, Sabtu (30/7/2022) dini hari. FOTO:IST/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. TENGARAN- Ritual kungkum di malam hari memperingati pergantian 1 Suro/tahun 1444 Hijriyah di sendang Senjoyo, Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang memakan korban jiwa.

Seorang peritual malam Suroan ditemukan tewas di dalam kamar mandi di lokasi wisata tersebut, Sabtu (30/7/2022) dini hari. Korban teridentifikasi berinial NJ (56) warga Kelurahan Karangkidul Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang.

Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika H A saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, setelah dilakukan pemeriksaan pada jenazah korban, pihak keluarga langsung membawa pulang untuk dimakamkan.

“Jadi korban NJ bersama keluarga dari kota Semarang merayakan malam pergantian tahun 1444 Hijriyah atau 1 Suro di sendang Senjoyo Kecamatan Tengaran,” ujar AKBP Yovan Fatika.

Dijelaskan Kapolres kelahiran Blora ini, kronologi kejadian tersebut bermula saat korban bersama keluarga hendak pulang. Sebelumnya, korban bersama keluarganya sudah melakukan kungkum di sendang.

Keluarga menunggu jenazah korban di lokasi sendang Senjoyo sebelum dibawa pulang ke Semarang, Sabtu (30/7/2022) dini hari. FOTO:DOK.POLRES SEMARANG/UNGARANNEWS

Korban bersama keluarganya berombongan mandi di kamar ganti sendang Senjoyo. Namun, saat rombongan lain selesai mandi korban tak kunjung keluar dari kamar mandi tersebut. Mereka menunggu korban yang dikira masih ada keperluan di dalam kamar mandi.

“Karena korban tidak kunjung keluar dari kamar mandi, pihak keluarga meminta bantuan penjaga kamar mandi untuk mendobrak pintu. Setelah dibuka diketahui korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” jelasnya.

Disebutkan, hasil pemeriksaan tidak menemukan luka dan bekas yang diduga berasal dari penganiayaan. Penyebab kematian korban diduga akibat kedinginan saat berada di dalam kamar mandi. BACA JUGA: Wisata Akhirussanah di Pemandian Senjoyo, 1 Siswa Madrasah Tewas Tenggelam

Sementara itu, Kapolsek Tengaran AKP Sungkowo menambahkan korban langsung urus keluarganya untuk segera dibawa pulang dan dimakamkan.

“Pihak keluarga korban menolak dilakukan autopsi. Berdasarkan keterangan pihak keluarga korban diketahui memang mempunyai penyakit bawaan,” tandasnya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here