
SUKOHARJO. UNGARANNEWS.COM- Bom bunuh diri meledak di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022) sekitar pukul 08.00. Selain pelaku tewas, ledakan menyebabkan 1 anggota polisi meninggal. Pelaku teridentifikasi bernama Agus Sujatno (34) tinggal di Desa Siwal, Kecamatan Baki, Sukoharjo.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap pelaku bom bunuh diri, Agus Sujatno merupakan mantan napi teroris. Pelaku terafiliasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung atau JAD Jawa Barat.
“Yang bisa kami jelaskan pelaku terafiliasi dengan kelompkok JAD Bandung atau JAD Jawa Barat,” ungkap Jenderal Sigit Prabowo kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).
Jenderal Sigit mengatakan pelaku Agus Sujatno pernah dipenjara karena kasus bom Cicendo tahun 2017 lalu. Pelaku kemudian bebas pada 2021 lalu.
“Yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo Kota Bandung, dan sempat dihukum 4 tahun dari LP Nusakambangan. Bebas bulan September atau Oktober 2021,” kata Sigit.
Jenderal Sigit belum menjelaskan lebih jauh soal status pelaku yang terafiliasi dengan JAD. Namun Sigit menegaskan pihaknya masih akan mendalami dugaan tersebut.
Polisi menemukan sepeda motor diduga yang dikendarai pelaku menuju ke Polsek Astana Anyar. Di bagian depan motor dipasang tulisan “KUHP. Hukum Syirik/ Kafir. Perangi para penegak hukum setan QS 9:29.”
Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana membenarkan adanya tulisan tersebut. Pihaknya masih melakukan penyelidikan motif dari tulisan yang dibawa pelaku.
“Ada tulisan ‘KUHP adalah produk kafir dan produk yang seperti itu. Mari kita berantas penegak hukum’. Tulisan seperti itu,” katanya.
Kronologi kejadian dijelaskan Irjen Suntana, berawal pelaku masuk ke Polsek dan memaksa untuk mendekati anggota yang sedang melaksanakan apel pagi. Petugas jaga sempat menahan pelaku. Namun, pelaku memaksa untuk mendekati anggota.
“Ketika ditahan petugas jaga ia sempat mengacungkan pisau. Tiba-tiba terjadi ledakan,” jelasnya.
Akibat kejadian pelaku meninggal seketika di lokasi dengan luka parah di bagian tubuh terkena ledakan. Selain itu menyebabkan 11 orang menjadi korban terdiri dari 10 anggota polisi, satunya anggota meninggal dunia atas nama Sofyan, 9 masih dalam kategori luka-luka diakibatkan pecahan serpihan ledakan tersebut.
“Satu korban lagi atas nama Ibu Nurhasanah, warga sipil yang mengalami luka ringan terkena serpihan. Saat kejadian korban tersebut sedang jalan melewati Polsek Astana Anyar,” ujarnya.
Disebutkan, pelaku diduga membawa dua unit bom. Satu bom diledakkan pelaku dan satunya diledakkan polisi setelah menemukan bom lagi saat melakukan penyisiran di lokasi.
Pelaku saat beraksi diketahui menggunakan motor berpelat nomor AD asal Kota Solo. Dari informasi dilansir dari detik.com motor tersebut atas nama Boby Ari Setiawan warga RT 04 RW 04 Kelurahan Serengan, Solo.
Lurah Serengan Ida Setyaningsih mengatakan ada warga bernama Boby yang pernah tinggal di wilayahnya.
“Sudah bukan warga sini. Sudah pindah ke Cemani (Sukoharjo) tahun 2008,” ungkap Ida, Rabu (7/12/2022).
Ditelisik lebih jauh, diketahui pelaku menyewa kamar kos di Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Hal tersebut dibenarkan tetangga kosnya, Endang.
Endang menuturkan, Agus Sujatno dan istrinya sudah kos di sana sekitar 1,5 tahun terakhir. Selama menempati rumah kos itu, pasangan suami istri (pasutri) itu dikenal sosok yang pendiam dan cenderung tertutup.
“Kalau pas di sini, kenalannya sebagai pasutri baru. Duda dapat janda katanya. Sama-sama punya gawan anak 1, jadi anaknya 2. Tapi anaknya yang 1 katanya di pondokan, tapi saya tidak tau mondok di mana,” kata Endang saat ditemui di rumah kosnya, Rabu (7/12/2022).
Disebutkan Endang, istri Agus sudah mengetahui suaminya meninggal dalam kejadian tersebut. Pertama kali mendapatkan kabar kematian Agus, istrinya menangis histeris di depan kamar kosnya hingga didatangi Endang.
“Istrinya memperlihatkan fotonya Mas Agus yang berlumuran darah, katanya sudah meninggal sambil menangis,” tuturnya. (dtc/tm)