
UNGARANNEWS.COM. KALIWUNGU– Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bisa diawali diri sendiri dengan membudayakan buang sampah pada tempatnya.
Berawal dari hal kecil bakal menjadi kebiasaan yang juga bisa menggugah orang lain untuk turut berpartisipasi mengikuti jejak bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan.
Membudayakan kebiasaan tersebut Tim KKN Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Ungaran di Desa Kener, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang, menerapkan kebiasaan hidup sehat dan bersih.
“Untuk memotivasi warga Kener semakin tergugah terhadap kebersihan lingkungan, kami dari Tim KKN UNW memberikan bantuan pengadaan tong sampah organik dan non organik (anorganik). Dalam kesempatan ini kami sekaligus mensosialisasikan penggunaan kedua jenis tong sampah tersebut,” ujar perwakilan Tim KKN UNW Desa Kener, Maudy Namira kepada UNGARANNEW, Kamis (4/9/2019) pagi.
Dijelaskan, tujuan pemberian tong sampah agar warga tidak lagi membakar sampah karena kebiasan itu kurang bermanfaat dan menimbulkan polusi udara. Adanya tong sampah organik dan anorganik memiliki fungsi yang berbeda.
Tong sampah organik dikhususkan untuk sampah mudah didaur ulang dan membusuk. Sedangkan tong sampah anorganik digunakan untuk menampung sampah tidak dapat didaur ulang.
“Sampah organik biasanya limbah rumah tangga, seperti sisa makanan, sayur-sayuran, ataupun buah-buahan yang mudah membusuk. Sedangkan anorganik seperti kaleng, plastik serta gelas minuman dan lainnya,” jelasnya.
Di sisi itu, pihaknya menekankan untuk pemanfaatkan kedua jenis sampah tersebut. Sampah organik pada umumnya bisa dijadikan pupuk kompos, sedangkan organik bisa didaur ulang menjadi bahan membuat kerajinan maupun dijual langsung ke tukang rongsok untuk menambah pendapatan.
“Ada nilai lebih dari pemanfaatan sampah ini, hal itu kita harapkan bisa diupayakan menjadi tambahan pendapatan warga maupun kelompok yang mengelola sampah,” tambahnya.
Mengawali sosialisasi tersebut, Tim KKN memberikan 10 tong sampah, yang masing-masing diletakkan di SDN Negeri Kener, Dusun Kener dan Dusun Kentengsari.
Tidak hanya itu, upaya mewujudkan lingkungan desa yang sehat alami mereka juga memberikan 1.500 bibit tanaman buah, yakni jambu, alpukat, dan pete kepada warga untuk ditanam di lingkungannya yang membutuhkan penghijauan.
Menurut Maudy, kegiatan ini bisa berjalan tidak lepas dari kerja sama Tim KKN UNW, dosen pembimbing lapangan Liyanovitasari, S.Kep., Ns., M.Kep, Kepala Desa Kener, Perangkat desa dan BPDAS-HL Kabupaten Semarang yang telah menyediakan 1.500 bibit tanaman buah.
Kepala Desa Kener, Sri Mulyono mengatakan, warga berterima kasih dan mengapresiasi kerja lapangan Tim KKN yang telah memberi penyadaran warga semakin peduli terhadap kebersihan dan lingkungan yang sehat.
“Praktik lapangan yang ditunjukkan KKN UNW sangat bermanfaat untuk kemajuan desa Kener. Bantuan pengadaan tong sampah organik dan anorganik serta bantuan pengadaan bibit buah membuat warga semangat menjaga kebersihan. Mudah-mudahan manfaat yang didapat bisa menjadikan pendapatan warga bertambah,” ujarnya. (abi/tm)