Suasana Balaikota Solo saat terlihat sepi. FOTO:IST/FB

UNGARANNEWS.COM. JAKARTA- Langkah Wali Kota Surakarta memberlakukan semi isolasi (lockdown) dan menetapkan Solo sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), mendapat apresiasi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan, keputusan yang dilakukan Pemkot Solo terkait Solo KLB Corona patut mendapatkan apresiasi.

“Pernyataan Solo KLB Corona di Kota Solo patut diapreasi. Langkah ini sangat penting untuk menunjukkan keseriusan semua pihak dalam memerangi Corona. Termasuk oleh masyarakat. Untuk melawan virus Corona tidak mungkin hanya mengandalkan pemerintah, tapi juga peran masyarakat,” kata Tulus dalam keterangannya, Sabtu (14/3/2020).

Bahkan kata Tulus, Solo KLB Corona sebagai langkah yang diambil Pemkot Solo dalam menekan penyebaran virus corona semestinya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dan khususnya wilayah DKI Jakarta.

“Seharusnya hal serupa segera dilakukan oleh pimpinan daerah lain, khususnya yang sudah positif corona khususnya DKI Jakarta. Dan, sebaiknya, di level nasional Presiden Jokowi juga segera menyatakan serupa. Jangan pertaruhkan keamanan dan keselamatan warganya. Apalagi WHO telah meminta hal serupa kepada Presiden Jokowi. Dan terbukti jumlah pasien yang terinveksi virus Corona seperti deret hitung,” ucap Tulus.

Juru bicara pemerintah untuk virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, total pasien kasus COVID-19 bertambah menjadi 69 orang. Jumlah ini bertambah 35 kasus dari 34 kasus sebelumnya.

Yurianto mengatakan, dari 69 kasus ini, ada dua balita yang terkonfirmasi positif virus Corona.

“Kasus 49, laki-laki 3 tahun sakit ringan sedang,” kata Yurianto dalam jumpa pers di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (13/3/2020).

“Kasus 54, laki-laki 2 tahun, nampak sakit sedang,” ucap dia.

Yurianto mengatakan, kedua pasien balita ini merupakan hasil tracing yang dilakukan oleh pihak pemerintah terhadap 34 kasus positif COVID-19 yang telah dimumumkan pemerintah sebelumnya. Sedangkan total pasien positif Corona yang meninggal ada 4.

WHO mengumumkan wabah Corona sebagai pandemi. Sejumlah negara juga telah mengunci (lockdown) daerah-daerah yang diduga menjadi pusat penularan.

Meski demikian, Presiden Jokowi mengatakan RI belum berpikir untuk lockdown.

“Belum berpikir ke arah sana,” kata Jokowi dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020).

WHO lewat Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus telah mengirimi surat kepada Presiden Jokowi untuk umumkan status darurat nasional virus Corona.

Namun, juru bicara Presiden, Fadjroel menuturkan pemerintah sudah meningkatkan penanganan Covid-19 dengan menerbitkan Keppres nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Hal itu untuk menajamkan kemampuan koordinasi pemerintah dalam menangani COVID-19 ini.

Diberitakan sebelumnya, menindaklanjuti adanya warga yang dinyatakan positif virus corona (COVID-19) di RSUD dr Moewardi Surakarta, Kota Solo ditetapkan statusnya sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Hal itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Jumat (13/3) malam seusai menggelar rapat koordinasi darurat bersama jajaran dan instansi terkait. Dengan ditetapkannya status tersebut, sejumlah kegiatan yang digelar di Kota Solo dibatalkan atau ditunda. Selain sekolah juga akan diliburkan selama 14 hari kedepan. (sua/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here