
UNGARANNEWS. RUMAH DINAS- Pemkab Semarang akan terus mendorong pengembangan potensi wisata di setiap desa. Diharapkan roda ekonomi berbasis kerakyatan dapat bergerak dan bangkit di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Bupati Semarang H Ngesti Nugraha saat acara “Ngopi Bareng” dengan komunitas Pasupati di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Sabtu (3/4/2021) malam.
Menurut Bupati, setiap desa dapat memunculkan potensi andalannya untuk menarik minat wisatawan berkunjung. Pemkab akan mendorong memfasilitasi promosi maupun anggaran yang dibutuhkan mengembangkan destinasi yang ada.
“Saat ini sudah ada 55 desa wisata. Desa lainnya dapat mengelola potensi wisatanya lewat Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Kita terus dukung dan bantu,” ujar Ngesti Nugraha. Baca Juga: Bupati Ngesti Nugraha Canangkan Kampung UMKM RW XI Pondok Babadan Baru
Terkait angggaran dibutuhkan desa wisata yang sudah berjalan, lanjut mantan Wakil Bupati Semarang ini, Pemkab telah menyalurkan bantuan baik dari APBD Kabupaten maupun Provinsi Jawa Tengah.
“Pemkab fokus mengembangkan desa wisata. Untuk desa-desa yang ingin menggerakkan desa wisata kita dorong agar dapat berkembang. Saat ini di Kabupaten Semarang sudah ada 55 desa wisata,” jelasnya.
Disebutkan, jumlah desa wisata setiap tahun terus bertambah dan berkembang. Di tahun 2020 lalu baru ada 22 desa wisata dan tahun telah bertambah dua kali lipat. Dari 22 desa wisata yang sudah berjalan tahun 2020 lalu telah mendapatkan bantuan dari Provinsi Jateng.
“Tahun 2020 desa wisata Lerep kecamatan Ungaran Barat mendapatkan bantuan dari Provinsi sebesar Rp 1 miliar untuk mengembangkan destinasinya,” ungkapnya. Baca Juga: Bupati Ngesti Nugraha Imbau Rapat OPD Sajikan Penganan UMKM Lokal
Tahun ini yang mendapatkan batuan Provinsi sebesar Rp 1 miliar di desa Sumogawe Getasan, serta Desa Bener Tengaran dan Desa Doplang Bawen masing-masing sebesar Rp 500 juta, dan desa wisata lainnya masing-masing mendapatkan bantuan Rp 100 juta.
“Bantuan diberikan untuk membantu perekonomian masyarakat agar bergerak melalui desa wisata. Sebaliknya desa wisata sudah kita dorong, namun tidak bisa berkembang nantinya akan kita tutup agar tidak membebani anggaran Bumdes,” tegasnya.
Upaya pemerintah desa mengembangkan potensi wisata, tambah Bupati, Pemkab juga akan memfasilitasi desa yang membutuhkan tanah aset desa untuk pengembangan destinasi. Bisa direalisasikan dengan perjanjian sewa kelola. Baca Juga: Awali Ngopi Bareng, Bupati Ngesti Nugraha Ajak Hamong Projo Gerakkan UMKM Lokal
“Silahkan koordinasikan dan mengajukan surat ke BKUD (Badan Keuangan Daerah, red) instansi yang mengelola aset daerah. Nanti ada tim yang akan meninjau lokasi untuk menganalisasi potensinya. Jika memenuhi keteria saya akan dukung,” tandasnya.
Bupati juga mengatakan Pemkab sudah menerima beberapa usulan dari desa wisata Sepakung Kecamatan Banyubiru terkait akses jalan banyak yang rusak. Selain itu warga dusun Pager Gedok Sepakung juga mengusulkan sumur bor karena kesulitan air.
“Usulan maupun masukan dari desa Sepakung semoga segera terealisasi tentu secara bertahap. Begitu juga kesulitan warga Pager Gedog dapat teratasi. Aneh memang, desa ini berada di lereng gunung tapi sulit air. Sudah beberapa kali melakukan pengeboran tapi tidak keluar air,” paparnya. Baca Juga: Kunjungi Desa Wisata Lerep Ungaran, Ini Pesan Menparekraf Sandiaga Uno
Dalam kegiatan Ngopi Bareng kedatangan komunitas Pasupati dipimpin ketua, Kasmadi didampingi penasehat Andi. Warga komunitas mendapatkan suguhan jajan tradisional, kopi lokal “Onone Kopi” dari Gedanganak Kecamatan Ungaran Timur, dan nasi goreng Syifa dari Ungaran.
Di akhir kegiatan yang digelar dengan dialog, Ketua Pasupati didampingi jajaran pengurus menyerahkan bingkisan berupa kopi asli Desa Sepakung kepada Bupati. (abi/tm)