UNGARANNEWS.COM. AMBARAWA- Gempa swarm wilayah Ambarawa, Kabupaten Semarang masih berlanjut. Dalam sehari ini, Kamis (28/10/2021) terjadi dua kali gempa magnitudo 3.0 SR.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa di Ambarawa berada pada titik koordinat 7.19 LS 110.45 BT. Dilansir dari BMKG, pusat gempa berada di darat 9 km Tenggara Kabupaten Semarang, kedalaman 10 km.
BMKG juga mengingatkan agar masyarakat Ambarawa dan sekitarnya mewaspadai potensi gempa susulan.
Guncangan gempa dirasakan di lingkungan Ngampin, Kranggan, Kecamatan Ambarawa dan Kecamatan Jambu, menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
“Dengan memperhatikan magnitudo, lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan bagian dari rangkaian aktivitas gempa swarm yang ke-39 yang terjadi di Ambarawa dan sekitarnya,” kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie dalam siaran pers, Kamis (28/10/2021)
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghin

Berikut ini catatan BMKG kejadian gempa Ambarawa dan sekitarnya tanggal 27-28 Oktober 2021 hingga pukul 10.00 WIB hari ini:
– 28 Oktober 2021 pukul 07:20:44 WIB titik koordinat 7.19 LS 110.45 BT magnitudo 3 SR kedalaman 10 km, pusat gempa darat 9 km tenggara Ambarawa.
– 27 Oktober 2021 pukul 16:19:32 WIB titik koordinat 7.34 LS 110.3 BT magnitudo 2.4 SR kedalman 6 km, pusat gempa darat 9 km barat daya Ambarawa.
– 27 Oktober 2021 pukul 04:20:09 WIB titik koordinat 7.2 LS 110.41 BT magnitudo 2.5 SR kedalaman 5 km, pusat gempa darat 12 km utara Ambarawa.
Perlu diketahui, penyebab gempa bumi dibedakan 2 jenis, yakni tektonik karena pergerakan/pergeseran lapisan batuan di kulit bumi, secara tiba‐tiba. Hal ini terjadi akibat pergerakan lempeng‐lempeng tektonik. Dapat terjadi karena aktivitas gunung api.
Jenis gempa vulkanik karena pergerakan lapisan batuan di dalam bumi secara tiba‐tiba dapat menghasilkan energi yang dipancarkan ke segala arah berupa gelombang seismik.
Saat gelombang itu mencapai permukaan bumi, getarannya bisa merusak segala sesuatu, seperti bangunan, hingga dapat menimbulkan korban jiwa.
Rumiyati (29) warga Kupang Krajan, Ambarawa mengatakan gempa terjadi pagi hari saat ia dan anaknya hendak berangkat ke pasar. Ia merasakan motor yang dikendarai berboncengan dengan anaknya seperti berjalan miring.
“Guncangannya cukup terasa, tidak lama hanya beberap detik. Motor saya pinggirkan dan berhenti, takut terjadi kecelakaan,” ujarnya ditemui UNGARANNEWS.COM di parkiran motor Pasar Projo Ambarawa, Kamis (28/10/2021) siang. (abi/tm)