
UNGARANNES.COM. BERGAS- Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III tahun 2018 Kabupaten Semarang diadakan di Desa Jatijajar akan berlangsung selama 30 hari, 15 Oktober-13 Nopember 2018. Sasaran TMMD kali ini fokus untuk pembangunan fisik berupa betonisasi jalan penghubung Desa Jatijajar dengan Desa Randugunting.
Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0714 Kapten Inf Ramdani Fitriadi menjelaskan, betonisasi jalan penghubung tersebut akan dikerjakan sepanjang 860 meter lebar tiga meter dan tebal 12 cm. Selain itu diagendakan perbaikan satu unit mushola dan 12 unit RTLH.
“Kegiatan pembangunan fisik ini didukung pendanaan dari APBD Jateng, APBD Kabupaten Semarang serta swadaya dari masyarakat. Kami berharap pengerjaan dapat selesai tepat waktu,” jelasnya seusai pembukaan TMMD Sengkuyung III di Desa Jatijajar Kecamatan Bergas, di lapangan Desa Bergas, Senin (15/10).
Pembukaan TMMD ditandai dengan pembagian ribuan bibit ikan. Bupati Semarang H Mundjirin didampingi Komandan Kodim 0714 Letkol Inf Prayogha Erawan dan anggota Forkompimda menyerahkan secara langsung bantuan itu kepada perwakilan kelompok tani Desa Jatijajar.
Selain itu, Bupati juga menyerahkan puluhan bibit tanaman penghijauan dan produktif berupa sengon, sirsak dan salam untuk tiga kelompok tani Desa Jatijajar. Ada pula bantuan dana dari Baznas untuk perbaikan satu unit mushola dan bantuan keuangan untuk perbaikan 12 unit rumah tidak layak huni (RTLH) masing-masing senilai Rp 10 juta.
“Bantuan itu merupakan komitmen Pemkab Semarang untuk meningkatkan kesejahteraan warga termasuk di wilayah pedesaan,” ujar Bupati.
Saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Semarang yang bertindak selaku inspektur upacara mengatakan TMMD adalah sarana merawat semangat gotong royong serta kreatifitas dan prakarsa untuk membangun desa. Menurutnya, gotong royong menjadi salah satu inti kekuatan bangsa menjaga persatuan dan kebersamaan yang mensejahteraakan. “TMMD telah hadir menegahkan semangat kebersamaan dan menyajikan karya nyata yang bermaslahat bagi desa,” ujarnya.
Ditegaskan, kegiatan TMMD dimaksudkan untuk mendukung penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah. Kegiatan ini diharapkan bersinergi dengan program pembangunan lainnya yang dibiayai dana desa. Data statistik yang ada menyebutkan angka kemiskinan di Jawa Tengah tahun 2018 tercatat 11,32 persen. Angka itu menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 13,01 persen. (amu/01)