
UNGARANNEWS.COM. MAGELANG- Pepaya jantan yang terkenal banyak tumbuh di daerah Magelang, ternyata memiliki banyak manfaat sebagai obat tradisional seperti obat diare. Bahkan, bagian bunga pepaya jantan lainnya seperti daun ternyata juga memiliki khasiat lain, karena mengandung senyawa anti bakteri yang tinggi.
Melihat potensi itu, tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang dari Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) membuat inovasi bunga pepaya jantan (carica papaya L) terhadap bakteri escherichia coli sebagai obat diare. Mereka adalah Prabandaru Esthi Pudyawanti, Dimas Satria Putra Santoso, dan Novi Panggi Yuliana.
Hasilnya, ekstrak bunga pepaya jantan ternyata terbukti membunuh bakteri. Produk ini mereka beri nama “Nano Solutio Bunga Pepaya Jantan” atau Carica Papaya L. Saat mengolah obat herbal ini, ketiga mahasiswa Prodi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) ini dibimbing langsung oleh Fitriana Yuliastuti MSc.
“Bunga pepaya jantan secara empiris punya banyak manfaat, karena akar dan daunnya banyak digunakan sebagai diuretic atau antidiabetes. Kemudian biji dan daunnya digunakan sebagai anthelminti atau obat cacing. Banyak manfaatnya dari papaya jantan, sehingga kami pun membuat inovasi dari bunga ini,” kata Prabandaru Esthi Pudyawanti, kemarin.
Ia menjelaskan, masih banyak manfaat lain dari pohon pepaya. Di antaranya, buah pepaya jantan berguna untuk menyembuhkan penyakit akibat empedu serta dyspepsia (kembung) dan kelainan pencernaan lainnya. Lalu, kandungan dari bunga pepaya jantan diketahui memiliki senyawa flavonoid, tanin, steroid-triterpenoid, dan karbohidrat.
“Dengan mengetahui adanya aktivitas antibakteri, bunga pepaya jantan (Carica Papaya L) diharapkan dapat mengembangkan potensi pendayagunaan tanaman obat berkhasiat yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Dia juga berharap, inovasinya itu dapat menambah referensi pengobatan herbal diare. Selain itu, hasil produk mereka sengaja dibuat secara praktis dan mudah dikonsumsi seperti larutan atau sirup, sehingga sangat cocok apabila untuk pasien diare kalangan anak-anak dan balita.
“Atas temuan ini kami berharap dapat berkontribusi untuk mengembangkan bahan-bahan alami sebagai alternatif pengobatan serta dapat dijadikan acuan penelitian selanjutnya,” kata mahasiswa semester 6 Farmasi ini.
Berkat temuan ketiga mahasiswa ini, menambah koleksi UM Magelang yang berhasil lolos dalam pendanaan PKM Dikti Tahun 2019.
“Tentunya kami tidak bekerja sendirian, karena ada dosen pembimbing yang telah membimbing kami dari awal sampai akhir,” pungkasnya. (meks/tm)