
UNGARANEWS.COM. PABELAN– Warga Desa Kadirejo, Pabelan, Kabupaten Semarang bersama Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berhasil membuat inovasi pemanfaatan sampah enceng gondok di Rawa Pening Ambarawa.
Masyarakat Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang didampingi tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Pertanian UNS telah berhasil membuat produk pupuk organik enceng gondok “Surya Alam” dan silase pakan komplit enceng gondok “Good Feed”.
Kegiatan peluncuran produk dilakukan Sabtu (28/9/2019) dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang, Ir. Wigati Sunu, MBA dan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Semarang, Wiwoho, ST., MSi.
Tim pengabdian kepada masyarakat yang diketuai Mercy Bientri Yunindanova, S.P., M.Si. dari program studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian UNS yang beranggotakan Prof. Dr. Ir. Supriyono, M.S dan Bayu Setya Hertanto, S.Pt., M.Sc. melakukan kegiatan dengan tajuk Pemberdayaan Masyarakat dan Pengentasan Masalah Biomass Enceng Gondok di Rawa Pening melalui Pembuatan Kompos dan Pakan Ternak.
Kegiatan ini dimulai sejak bulan Mei dan telah dilaksanakan selama enam bulan. UNS Solo dan Warga Kadirejo Semarang Bikin Pupuk Organik dan Silase Pakan Enceng Gondok Rawa Pening.
“Rawa Pening memiliki tiga isu utama yang menjadi permasalahan yang tidak kunjung terselesaikan. Masalah tersebut adalah gulma air enceng gondok, sedimentasi dan sampah,” ujar Mercy.
Disebutkan, enceng gondok yang merupakan gulma air menutupi sebagian besar wilayah Rawa Pening dan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, perikanan, pariwisata dan ekonomi secara umum.
“Upaya penelitian maupun penanganan telah banyak dilakukan baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat namun belum sepenuhnya memulihkan kondisi Rawa Pening. Perlu integrasi dan keberlanjutan dalam penanganan enceng gondok,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM, Selasa (1/10/2019).
Mercy menambahkan pemilihan lokasi Desa Kadirejo dalam pembuatan program dan produk berbasis enceng gondok didasari pada antusiasme warga masyarakat untuk pengolahan gulma enceng gondok agar menjadi produk yang dapat dipasarkan.
Produk pupuk organik enceng gondok “Surya Alam” telah disertai hasil analisis kandungan hara yang meliputi C organik, N total, P, K, pH dan kadar C/N rasio yang dilaksanakan di Laboratorium Kesuburan Tanah UNS.
“Hal ini telah menunjukkan bahwa produk kompos ini telah matang dan siap aplikasi ke lapangan dan memenuhi standar produk kompos. Selain itu produk ini juga telah diuji coba di demplot warga dan penelitian di Fakultas Pertanian UNS. Produk ini akan mendukung penyelamana lingkungan dan peningkatan ekonomi warga masyarakat,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang, Ir. Wigati Sunu mengatakan, mengapresiasi peran serta tim pengadian UNS Solo telah memberikan sumbangsihnya terhadap pemberdayaan gulma enceng gondok untuk usaha warga Kadirejo.
“Kedepan petani pengusaha pupuk organik enceng gondok bisa bekerjasama dengan dinas terkait dalam pemasaran. Adanya usaha ini sangat mendukung produktifitas sektor pertanian sekaligus nilai tambah buat pendapatan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Produk silase pakan komplit enceng gondok “Good Feed” yang juga ditambah dengan dedak berusaha mengintegrasikan sumber daya lokal untuk peningkatan mutu pakan dan pengurangan biaya produksi ternak.
Produk ini juga telah dilakukan analisis proksimat untuk mengetahui kualitas gizi produk.
Diharapkan kegiatan ini menjadi iniasiasi bisnis berbahan dasar enceng gondok yang aplikatif, mudah, rendah modal, namun prospektif karena berkontribusi terhadap lingkungan dan mendukung kerakan go organik. (ril/abi/tm)