Oleh: Irfan Ardiansyah, S Sos, MM
(Lembaga Peduli Nilai-nilai Kebangsaan IMAGI P5)
INDONESIA sebagai negara multikultural atau masyarakat majemuk dan pluralisme, memiliki arti penuh dengan keberagaman, nilai budaya, ras, etnis, bahasa, dan sejarah yang berpadu menjadi satu sebagai kebiasaan di daerah setempat yang tersebar di seluruh wilayah NKRI.
Keberagaman yang dimiliki mendorong terciptanya Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang dari dulu sampai sekarang menjadi pedoman bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat. Persatuan dan kesatuan harus terus kita pertahankan dari pihak-pihak yang dengan sengaja ingin menciptakan perpecahan di negeri tercinta ini.
Banyak cara yang bisa kita lakukan dalam menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Pertama, sikap toleransi yaitu saling menghormati dan menghargai ditengah keberagaman budaya pada masyarakat. Kedua, menghormati perbedaan dengan selalu bersikap ramah dan menghilangkan egoisme masing-masing suku dan golongan. Ketiga, peran pemerintah diperlukan dalam pengambilan keputusan untuk melestarikan keragaman sosial budaya. Keempat, kesadaran masyarakat menjadi dasar dalam menjaga keanekaragaman tetap utuh di lingkungannya sendiri.
Di Era Globalisasi saat ini, sudah seharusnya Generasi Muda Kota Semarang mengecam keras segala bentuk kekerasan dan kesewenang-wenangan yang terjadi di Bumi Pertiwi ini. Kita sebagai pemuda yang hidup dan tinggal di Semarang perlu terus memegang teguh Ideologi Pancasila. Mari kita menyerukan penghapusan segala bentuk diskriminasi, baik dalam aspek Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan.
Begitupula, Generasi Muda harus tetap bersemangat menyerukan sikap saling menghargai dan menghormati dalam segala aspek kehidupan. Sikap tersebut adalah solusi konkrit mencegah terjadinya perpecahan dan konflik di Indonesia. Perbedaan menjadi ilmu dan pembelajaran untuk bersikap toleransi, empati, dan menghargai.
Ayo Generasi Muda Kota Semarang! Jangan kendor mendorong pengambil kebijakan untuk berperan aktif mencegah dan menyelesaikan segala bentuk kekerasan dan konflik di masyarakat. Pendekatan yang dapat dilakukan yaitu melalui musyawarah dan pendidikan masyarakat.
Tentu saja, menyerukan untuk memegang teguh komitmen untuk terlibat aktif sebagai pelopor dalam mewujudkan kondisi cinta damai dan harmonis harus tetap dipertahankan demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Semangat terus wahai Pemuda Semarang!!! (*)
** Penulis dari Lembaga Peduli Nilai-nilai Kebangsaan IMAGI P5