Ketua Forpamnas yang juga Ketua IFP PDAM Sleman Bambang Harjono melakukan kunjungan dan silaturahim dengan FKP PDAM Kabupaten Semarang di warung Tjandi, Candirejo, Ungaran Barat, Minggu (13/12/2020). FOTO:ABI/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. UNGARAN BARAT- Ketua Umum Forum Pelanggan Air Minum Nasional (Forpamnas) Bambang Harjono mengatakan sudah saatnya PDAM Tirta Bumi Serasi Kabupaten Semarang melakukan konglomerasi lintas daerah dalam upaya mengelola sumber air dari wilayahnya dengan PDAM Tirta Moedal Kota Semarang.

“Konglomerasi diperlukan untuk membahas masalah kebutuhan yang sama-sama mendesak antara PDAM Kabupaten Semarang dan PDAM Kota Semarang. Karena sumber mata air yang diambil PDAM Kota Semarang ada di wilayah Kabupaten Semarang,” ujarnya saat memimpin kunjungan Ikatan Forum Pelanggan (IFP) PDAM Sembada Sleman di PDAM Kabupaten Semarang, Minggu (13/12/2020).

Menurut Bambang, kesulitan dialami PDAM Tirta Bumi Serasi karena banyaknya debit air dari sumber utama di Ungaran yang diambil PDAM Kota semarang. Upaya bisa ditempuh melalui Pemerintah Daerah meminta Gubernur Jawa Tengah memberikan toleransi kebutuhan air PDAM Tirta Bumi Serasi yang masih kurang.

“Posisi pelanggan di Kota Semarang yang mendapatkan air dari wilayah Ungaran, bisa ditarik menjadi pelanggan PDAM Kabupaten Semarang. Konglomerasi bertujuan meningkatkan pelayanan kebutuhan air secara adil,” jelasnya. Baca Juga: PDAM Kabupaten Semarang Raih Peringkat 9 Kinerja Terbaik se-Jateng

Seperti pelanggan PDAM Sleman, lanjut Bambang, sebelumnya merupakan pelanggan PDAM Kota Jogjakarta karena awal mendaftarnya di sana. Seiring perjalanan waktu Pemkab Sleman memiliki PDAM sendiri maka posisi pelanggan saat ini sudah diambil PDAM Sleman.

“Jumlah pelanggan PDAM Tirta Bumi Serasi sebanyak 51.000 sudah memenuhi syarat konglomerasi, yang minimal 50.000 pelanggan. Kebijakan penggunaan air diajukan ke Pemprov, asas pemberdayaan pengelolaan air harus merata dan adil. Tentu dengan dasar memberikan pelayanan air berkualitas,” tandas Ketua IFP PDAM Sleman ini.

Bambang mengapresiasi Forum Komunikasi Pelanggan (FKP) PDAM Kabupaten Semarang berjalan solid dan dinamis. Dia berharap anggota FKP berpartisipasi menentukan kebijakan dan pengawasan manajerial dengan masuk keanggotaan Dewan Pengawas (Dewas) PDAM.

“Setidaknya ada dua anggota FKP yang masuk ke Dewas, menjadi bagian kebijakan perusahaan atas keterwakilan pelanggan. Diskusi argumentatif di forum akan menghasilkan keputusan yang bijak,” tambahnya. Baca Juga: Sering Terjadi Kebocoran Pipa, PDAM Kabupaten Semarang Komplain PT STU

Direktur PDAM Tirta Bumi Serasi Kabupaten Semarang Guswakhid Hidayat menjelaskan, saat ini sumber air Kalidoh Ungan diambil untuk kebutuhan pelanggan PDAM Kota Semarang sebanyak 400 liter/detik, sedangkan pelanggan PDAM Kabupaten Semarang hanya mendapatkan air 80 liter/detik.

“Ada ketimpangan pengelolaan sumber air di wilayah, kebutuhan bahan baku air bagi pelangggan PDAM Kabupaten Semarang masih kurang. Kami segera koordinasikan dengan Pemkab Semarang untuk menjembatani upaya ini,” ujarnya.

Ditambahkan Guswakhid keberadaan PDAM di daerah harus mendapatkan dukungan bahan baku memadai untuk pelayanan lebih baik. Diharapkan kesulitan yang dialami PDAM nantinya jangan sampai dikuasai korporasi yang bukan dari “pelat merah”. Baca Juga: PDAM Optimalkan Peran dan Fungsi Forum Komunikasi Pelanggan

“Jangan seperti tikus mati di lumbung padi. Upaya pelayanan lebih baik untuk pelanggan terus kami tingkatkan. Diantaranya mencukupi kekurangan kebutuhan air, karena jumlah pelanggan semakin bertambah,” tambahnya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here