Pelaksanaan pengerjaan pembangunan KOTAKU akan menyebabkan sejumlah jalur di kota Ambarawa akan mengalami kemacetan. Tampak petugas saat memasang peringatan bagi pengguna jalan di Pojoksari Ambarawa. FOTO:IST/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. AMBARAWA- Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) di wilayah Kecamatan Ambarawa mulai dilaksanakan pengerjaan, Senin (25/01/2021) hari ini. Pelaksana pembangunan KOTAKU bersama instansi terkait telah melakukan pengecekan titik awal dimulainya program tersebut.

Tahap pertama pengerjaan mulai depan BNI 46 hingga depan Klenteng/Kantor Pos Ambarawa. Perwakilan pelaksana Kecamatan Ambarawa, Polsek, Koramil, Kelurahan Kupang maupun tokoh masyarakat terlihat turut melakukan pengecekan.

Camat Ambarawa Suharnoto SSos MM mengatakan, mulai (Senin 25/01/2021) hari ini dilaksanakan pembangunan KOTAKU di Ambarawa. Program ini telah dinanti-nantikan masyarakat Ambarawa, setelah beberapa bulan lalu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat.

“Harapan kita dengan ditatanya Ambarawa melalui Program KOTAKU, potensi wisatanya akan semakin mudah terkoneksi dengan daerah di sekitarnya. Dan, semakin mempercantik kawasan Ambarawa secara keseluruhan,” ujarnya kepada wartawan, Senin (25/01/2021).

Terkait dampak pengerjaan yang akan mengganggu kelancaran kegiatan masyarakat, menurut Suharnoto, pihaknya meminta kesadaran masyarakat mendukung pelaksanaan program tersebut. Apapun bentuk pembangunan tanpa dukungan masyarakat tidak akan berhasil secara maksimal.

“Harapan kami, masyarakat Ambarawa dapat mendukung pembangunan Program KOTAKU ini. Tentunya memohon kesadarannya dapat memaklumi jika memang pelaksanaan pembangunan ini sedikit mengganggu aktifitas masyarakat,” ujarnya.

Ditambahkan, pelaksanaan skala kawasan dimulai dari BNI 46 hingga depan Kelenteng/Kantor Pos masuk Jalan Jenderal Sudirman. Sementara, pembangunan skala lingkungan telah berjalan sebelumnya dengan sasaran sejumlah lingkungan yang dinilainya kumuh.

Sementara itu, Koordinator Kabupaten program KOTAKU Yosep Krido Priyono mengatakan, Ambarawa dipilih karena memiliki latar sejarah sebagai kota yang bersejarah dan unik. Ada kekayaan budaya perpaduan dari tiga etnis yakni Jawa, Belanda dan China wilayah ini.

Potensi ini dapat dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata dengan menghilangkan kekumuhan di tengah kota. Penataan kawasan Palagan Ambarawa akan mencakup wilayah seluas kurang lebih 30 hektar.

Titik pekerjaan direncanakan dimulai dari pangkal jalan Jenderal Sudirman di Kelurahan Kupang sepanjang kurang lebih satu kilometer. Penataan meliputi aspek keteraturan bangunan, jalan lingkungan, drainase, persampahan, aspek kebakaran dan limbah. Total biaya yang akan digunakan sebesar Rp45 miliar.

“Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman ini akan dibangun pedestrian dilengkapi dengan street furniture seperti lampu hias, tempat duduk dan sarana pendukung kenyamanan lainnya,” ujarnya di sela-sela mendampingi Wakil Bupati Semarang H Ngesti Nugraha meninjau calon lokasi yang terkena penataan di Kelurahan Kupang, Ambarawa, Rabu (15/7/2020) lalu.

Sebelummnya, Sekretaris DPU Kabupaten Semarang, Supratmono mengungkapkan, total dana pendampingan dari APBD Kabupaten Semarang untuk mendukung program KOTAKU Rp 2,6 miliar. Rinciannya, Rp 1,6 miliar untuk PDAM dan Rp 1 miliar di DPU.

‘’Penataan trotoar di Ambarawa perlu memindahkan pipa PDAM. Ada pula pengadaan tanah senilai Rp 600 juta, ada 16 warga terkena proyek,’’ ungkapnya, belum lama ini. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here