Bupati Semarang H Ngesti Nugraha (kiri) yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang menggali tanah mengevakuasi korban tertimbun tanah longsor dalam simulasi penanganan bencana alam di Tegal Lepek, Sidomulyo, Ungaran Timur, Rabu (26/5/2021). FOTO:ABI/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. UNGARAN TIMUR- DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang bersama kader dan organisasi sayap menggelar simulasi Penanganan Bencana di lereng bukit Tegal Lepek Dusun Muneng, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Rabu (26/5/2021).

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang, H Ngesti Nugraha, SH, MH mengatakan, kegiatan diadakan merupakan stimulan menindaklanjuti instruksi DPP PDI Perjuangan meminta seluruh DPD, DPC, pimpinan DPRD Propinsi dan Kabupaten/Kota, serta Kepala Daerah maupun Wakil Kepala Daerah dari kader PDI Perjuangan mengadakan simulasi Penanganan Bencana secara serentak di seluruh Indoesia pada Rabu (26/5/2021) hari ini.

“Instruksi dilakukan kegiatan secara serentak hari ini di seluruh Indonesia sesuai perintah harian Ketua Umum DPP PDI Perjuangan. Di Kabupaten Semarang kita melakukan simulasi penanganan bencana alam tanah longsor,” ujar Ngesti Nugraha yang juga Bupati Semarang kepada UNGARANNEWS.COM, seusai kegiatan.

Simulasi diadakan melibatkan BPBD Kabupaten Semarang, Baguna, DPC PDI Perjuangan dan Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Semarang, serta relawan tanggap bencana, PMI, dan masyarakat.

Turut hadir dalam kegiatan Sekretaris DPC PDI Perjuangan yang juga Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Heru Subroto, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Pujo Pramujito bersama anggota fraksi Agus Budiono, Hadi Wuryanto, M Gunawan Tri Rahmadi, Bayu Himawan Ramantika, Wisnu Wahyudi, Ari Dwi Setyanto, The Hok Hiong, dan Rizka Dwi Prasetyo.

“Melalui kegiatan ini kita mengajak semua masyarakat Kabupaten Semarang melakukan langkah antisipasi bencana alam di lingkungannya. Semua bergotong-royong dan selalu waspada terhadap bencana alam,” jelas Ngesti Nugraha.

Ia mengingatkan memasuki musim kemarau saat ini wilayah Kabupaten Semarang rawan terjadi bencana kekeringan dan bencana kebakaran. Masyarakat diminta tanggap bencana dan segera melapor ke petugas terkait yakni BPBD untuk mendapatkan bantuan pertolongan secepatnya.

Selain itu masyarakat diingatkan selalu menjaga protokol kesehatan (prokes) di tengah pademi Covid-19 yang saat ini di Kabupaten Semarang grafiknya agak naik.

“Kami minta kepada seluruh masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan. Juga upaya lain melalui sosialisasi kepada keluarga dan warga di sekitarnya,” tambahnya.

Pantauan dalam simulasi terlihat Ngesti Nugraha bersama pengurus DPC turun langsung memberikan edukasi pertolongan kepada para korban tanah longsor. Di tengah hujan deras (air semprotan mobil Damkar, red) berbasah-basah dan berkubang lumpur saat berusaha menyelamatkan seorang survivor yang tertimbun tanah dan tertimpa pohon.

Sementara suara teriakan minta tolong para korban terdengar di tengah bunyi kentongan yang terus ditabuh menandakan terjadi bencana, dan korban yang membutuhkan pertolongan secepatnya.

Tim Rescue BPBD bersama Baguna dengan sigap memberikan pertolongan korban yang tertimbun longsor dengan terlebih dulu melakukan mitigasi lokasi korban. Seorang ibu hamil dan para korban mengalami luka-luka dievakuasi ke lokasi aman melalui jalur evakuasi yang telah dibuat.

Evakuasi juga dilakukan terhadap seorang pengemudi tergencet di dalam mobil Kijang warna putih akibat tertimpa pohon tumbang. Pertolong dilakukan penuh kehati-hatian dengan memberikan penyanggah leher karena diperkirakan korban mengalami patah leher.

Semua itu tergambar dalam kegiatan simulasi yang digelar mulai pukul 08.00 sampai sekitar pukul 10.30. Sebelum simulasi diadakan apel pengarahan dan mitigasi bencana disampaikan Bupati Semarang Ngesti Nugraha, Ketua DPRD Bondan Marutohening, dan Kalakhar BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto.

Sepanjang simulasi dibacakan narasi runtutan mulai proses pelaporan adanya bencana hingga evakuasi para korban membawa suasana terasa menegangkan.

“Tadi dalam simulasi kita mengevakuasi satu korban meninggal tertimbun longsoran tanah. Juga menolong korban yang sedang hamil. Kita laksanakan mulai dari pelaporan warga adanya bencana, evakuasi hingga penanganan para korban,” pungkas Ngesti Nugraha. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here