
UNGARANNEWS.COM. BERGAS- Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat mengatakan, kekayaan alam Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan sebagai komoditas obat-obatan herbal. Dari 28.000 lebih tanaman di Indonesia, baru 360 jenis tanaman obat yang baru terdaftar di BPOM.
Melihat potensi tanaman obat yang begitu besar PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk menggandeng Universitas Halu Oleo Kendari dalam upaya pengembangan tanaman obat. Penandatangan kerjasama dilakukan oleh Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat dan Rektor Universitas Halu Oleo Kendari, Prof.Dr.Muhammad Zamrun F., S.Si.,M.Si, di Pabrik Sido Muncul, Bergas, Kabupaten Semarang.
“Melalui kerjasama dengan dunia pendidikan ini harapannya mereka bisa turut berperan melakukan penelitian terhadap potensi alam di sekitarnya untuk dikembangkan menjadi obat-obatan alami,” katanya, disela Penandatangan Memory of Understanding (MoU) Pengembangan Obat-obat Alam, di Pabrik Sido Muncul, Bergas, Kabupaten Semarang, kemarin.
Dijelaskan, kerjasama ini sejalan dengan program pemerintah, khususnya BPOM yang menargetkan setiap tahun ada minimal 50 tanaman yang dipatenkan sebagai tanaman obat, dari 28.000 tanaman yang ada di Indonesia. Apalagi, universitas memiliki tenaga-tenaga peneliti yang handal, khususnya pada fakultas farmasi dan kedokteran.
“Jadi, dunia kedokteran dan farmasi bisa turut berperan juga dalam menggali potensi alam melalui penelitian, uji toksifitas tanaman obat, serta mencari dosis yang tepat untuk pengobatan,” jelasnya.
Menurut Irwan, dengan kerjasama ini diharapkan bisa muncul ide-ide baru, bagaimana obat alami bisa membantu masyarakat. Jadi, sudut pandangnya bukan sekedar hak patennya.
“Sudut pandang kita bagaimana tanaman bisa dijadikan sebagai bahan baku obat alam yang masyarakat juga minum dan membantu menyehatkan masyarakat,” ungkapnya.
Rektor Universitas Halu Oleo Kendari, Prof. Muhammad Zamrun menuturkan, Universitas Halu Oleo telah memiliki laboratorium khusus pada fakultas kimia, yang didukung dari farmasi dan kedokteran. Sejumlah akademisi dan peneliti di kampus Halu Oleo juga sudah sempat meneliti ada sekitar 876 tanaman di Sulawesi Tenggara yang bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
“Kami telah melakukan sejumlah penelitian secara kimia terkait bahan alam yang bisa dijadikan obat dan kosmetik. Melalui kerjasama dengan Sido Muncul ini, Universitas Halu Oleo akan makin konsen untuk bisa menciptakan formulasi yang tepat untuk obat alam,” ujarnya. (jtp/tm)