Tim KKN UNW Ungaran Desa Sruwen, Kecamatan Tengaran seusai mengadakan sosialisasi tentang pengelolaan sampah di balai desa setempat. FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. TENGARAN- Masalah sampah di beberapa tempat menjadi masalah krusial, begitu juga yang dialami masyarakat di Desa Sruwen, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

Kesadaran masyarakat setempat belum tergugah berbudaya bersih lingkungan, banyak yang membuang sampah rumah tangga di aliran-aliran irigasi. Muara aliran yang berada di Desa Sruwen jadi menumpuk sampah. Jika tidak kunjung dicarikan solusi, sampah yang terabaikan itu akan semakin menggunung.

Tim KKN Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Ungaran di bawah bimbingan Dosen Pendamping Lapangan Sri Wahyuni, S.KM., M.Kes.,bersama dengan kelompok Bank Sampah AMANAH berupaya mengatasi problem sampah dengan menggelar sosialisasi tentang pengelolaan sampah.

Kegiatan diadakan balai desa Sruwen dihadiri kader PKK dari masing-masing dusun, BPDDesa Sruwen, dan perangkat desa, belum lama ini.

Perwakilan Tim KKN UNW Desa Sruwen Thea Ikmasia mengatakan tujuan diadakan kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat desa tentang pentingnya pengelolaan sampah.

“Masyarakat juga mendapatkan edukasi pentingnya dibentuk Bank Sampah sebagai salah satu media untuk mengubah sampah yang tidak bernilai menjadi bernilai lebih,” ujarnya kepada UNGARANNEWS, Jumat (6/9/2019) pagi.

Pembina kelompok Bank Sampah “AMANAH” Kebon Batur, Sri Partini, S.P mengatakan adanya bank sampah selain dapat mengurangi jumlah sampah di Desa Sruwen juga dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis tinggi.

“Sampah ada beberapa macam, ada yang organik, dan ada yang anorganik. Sampah rumah tangga yang telah dikumpulkan dipilah sesuai jenisnya. Pemanfaatan seperti Kantong plastik dan botol plastik dapat dibuat menjadi aneka kerajinan tangan, seperti tempat tissue, bunga plastik, bros dan lain-lain,” jelasnya.

Sedangkan sampah organik berupa daun-daunan, sayur-sayuran yang terbuang dan sisa makanan dapat dipendam untuk dijadikan pupuk organik.

“Sedangkan sampah seperti kardus bekas dan botol kaca dapat dijual ke pengepul,” tambah Sri Partini.

Melalui kesempatan ini, Tim KKN UNW juga membuat rangkaian acara sebagai perwujudan upaya mewujudkan Desa Sruwen yang bersih, indah dan sehat.

Tim KKN UNW mengadakan Lomba  Dusun 3K Lingkungan (Kebersihan, Keindahan dan Kesehatan Lingkungan). Sebagai ajang pacuan semangat warga desa untuk selalu menjaga lingkungannya agar tetap bersih, indah dan sehat.

Dalam kesempatan itu pengumuman pemenang lomba disampaikan sekaligus berbarengan dengan pelaksanaan Verifikasi Sosialisasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Adapun Pemenang Utama Lomba diraih Dusun Kebon dengan mendapatkan hadiah berupa tong sampah sebagai wujud apresiasi dan dukungan terhadap kebersihan lingkungan warga setempat. (ril/abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here