Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel. FOTO:HMS/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. MAGELANG- Teror bom molotov di Kota Magelang tidak hanya dilakukan pelaku tak dikenal di rumah dinas Ketua DPRD Kota Magelang, ternyata juga terjadi di kantor Unit Laka Lantas Polres Magelang Kota . Bom molotov selang beberapa saat setelah kejadian di rumah dinas Ketua DPRD.

Kapolres Magelang Kota AKBP Idham Madhi mengungkapkan, selain pelemparan bom molotov di Rumah Dinas Ketua DPRD Kota Magelang, juga terjadi pelemparan yang sama di Kantor Unit Laka Lantas Polres Magelang Kota.

“Ada dua pelemparan di rumah dinas dan di kantor laka lantas,” ujarnya, Kamis (4/7/2019).

Ia mengatakan, saat ini, penyidik Polres Magelang Kota sedang melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut.

Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menilai kedua kejadian yang menonjol di wilayah hukumnya hari ini diduga dilakukan oleh pihak yang ingin mencari perhatian.

“Molotov itu, cari perhatian,” ujar Rycko.

Hal ini disampaikan Rycko kepada wartawan di sela-sela acara bakti sosial pelayanan kesehatan dan pembagian sembako HUT Bhayangkara ke-73 Polda Jateng di Lapangan Dlimas, Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Kamis (4/7/2019).

Menurutnya pelaku ingin mencari perhatian dengan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Oleh karena itu, kalau kita gotong royong, kita bersama-sama TNI/Polri, masyarakat menjaga lingkungan kita, saling berbagi. Insya Allah kegiatan-kegiatan seperti itu tidak ada lagi,” katanya.

Rycko mengatakan bahwa dua peristiwa tersebut terjadi pada sekitar pukul 22.30 WIB, Rabu (3/7). Menurutnya tidak ada kerusakan dan kerugian akibat ledakan molotov. Namun dia menegaskan kejadian ini tetap menjadi perhatian pihak kepolisian.

Sedangkan di Unit Laka Lantas Polres Magelang Kota di Jalan Ikhlas yang terkena lemparan di tempat penyimpanan barang bukti. Lokasinya berada di bagian belakang kantor.

“Saat ini, masih didalami sama penyidik. Kerusakan nggak ada. Belum tahu jenisnya,” katanya.
Rycko mengimbau kepada masyarakat agar tak mudah diaja, diprovokasi, diiming-imingi untuk mengganggu kamtibmas.

“Tentunya kita akan melaksanakan investigasi. Investigasi sudah pasti dilakukan karena memang tugasnya polisi. Yang paling penting adalah TNI/Polri, sama masyarakat bersatu untuk menolak kejadian-kejadian seperti tadi malam lempar-lempar bom molotov seperti itu apa? Yang dilempar juga pagar, pagar nggak bisa terbakar kok,” kata Rycko.

“Tidak perlu ikut-ikutan, meskipun kejadian tadi malam itu tidak ada korban, tidak ada kerugian, namun kejadian ingin menunjukkan bahwa di antara kita masih ada yang mudah diajak-ajak untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang seperti itu,” tuturnya. (dtc/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here