Kelompok peneliti mahasiswa Undip Semarang, Farkhan Attoillah, Azizah Dewi Suryaningsih, dan Aan Aria Nanda dengan perangkat aplikasi pendeteksi ketepatan takaran POM Bensin. FOTO:IST/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. UNGARAN TIMUR- Kelompok peneliti mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Farkhan Attoillah (Teknik Industri), Aan Aria Nanda (Teknik Elektro), dan Azizah Dewi Suryaningsih (Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota) berupaya mencari terobosan solusi regulasi penjualan BBM di tingkat Pertamini yang dinilai rawan kecurangan takaran (nozzle).

Sekumpulan anak muda kreatif ini kemudian berupaya membuat aplikasi pendeteksi kecurangan POM Bensin untuk melindungi konsumen dari praktik nakal yang dilakukan oleh penjual BBM baik di SPBU maupun Pertamini.

Dalam rilis yang dikirim ke UNGARANNEWS, disebutkan, alat pendeteksi kecurangan pengisian bensin tersebut diberi nama MAITEC : Automatic Detection Pencegah Kecurangan Pengisian Bahan Bakar Minyak.

Adapun cara kerjanya dilakukan dengan memasang sensor pendeteksi volume bensin yang masuk ke tangki kendaraan yang dilengkapi dengan detektor warna untuk menentukan jenis BBM yang dibeli.

Kemudian, pengendara dapat membaca hasil proses data secara langsung pada monitor kecil yang dipasang di atas tangki. Untuk memastikan data tersebut sesuai, tersedia aplikasi untuk membaca nota pembelian yang dapat membandingkan hasil perhitungan alat dengan angka pada layer monitor mesin pengisi bensin.

Upaya tersebut diharapkan dapat melindungi konsumen BBM dengan menjadikan scan nota dan hasil perbandingan sebagai bukti untuk menegakkan hukum kecurangan penjualan bensin yang merugikan masyarakat selama ini. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here