Bupati Semarang H Mundjirin

UNGARANNEWS.COM.  SETDA-  Bupati Semarang H dr Mundjirin mengimbau warga Kabupaten Semarang untuk berhati-hati saat memasuki musim kemarau tahun ini. Bencana mudah sekali datang berupa kebakaran dan kekeringan.  Sebab, hampir setiap tahun selalu terjadi kebakaran di musim kemarau dengan kerugian material yang besar.

Ancaman lain yang perlu diperhatikan, menurut bupati munculnya penyakit karena faktor kebersihan yang kurang. Terutama di daerah kekeringan masyarakat diimbau tetap memperhatikan kebersihan dengan melakukan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) secara rutin.

“Warga harus lebih hati-hati karena kemungkinan terjadinya kebakaran di musim kemarau lebih besar. Selain itu juga harus memperhatikan kebersihan dan kesehatan saat menggunakan air (secara bersama-sama). Jangan sampai terulang kasus penyebaran penyakit hepatitis A seperti yang terjadi di Pacitan,” ujar Bupati di ruang rapat Kantor Bupati, Gedung Setda Kabupaten Semarang, kemarin.

Bencana kekeringan saat ini menjadi ancaman di beberapa kecamatan di Kabupaten Semarang. Upaya mengatasi potensi kekeringan dan kekurangan air di beberapa kecamatan, BPBD Kabupaten Semarang telah melakukan pemetaan wilayah.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto, berdasarkan hasil pemetaan ada 165 ribu jiwa atau 26.250 kepala keluarga yang tersebar di 33 desa yang berpotensi terdampak kekeringan.

Untuk mengantisipasi hal itu, BPBD menyiapkan 307 tanki air bersih berkapasitas masing-masing lima ribu liter.

Selain itu, pada tahun ini Kabupaten Semarang akan menerima bantuan pembuatan sumur bor air tanah utuk mendapatkan air baku dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana.

“Rencananya akan dibuat di Desa Macanmati Pringapus dan Desa Leyangan Ungaran Timur untuk mendukung penyediaan air bersih terutama saat musim kemarau,” ujar Heru. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here