Kapolsek Tuntang AKP K. Susanto (kiri) bersama petugas Koramil dan petugas medis saat memeriksa jenazah korban. FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. TUNTANG- Diduga mengalami depresi akibat masalah yang dihadapi, seorang ibu warga Dusun Krajan Rt 04 Rw 01 Desa Kesongo Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang ditemukan meninggal dalam kondisi gantung diri.

Pemandangan yang menerenyuhkan terlihat saat ditemukan korban melakukan aksi nekat itu dengan menggendong bayinya. Kejadian tersebut diketahui keluarganya  Senin (2/9/2019) sekitar pukul 03.00 WIB, setelah mendengar suara tangisan bayi korban yang tidak berhenti-henti.

Kapolsek Tuntang AKP K. Susanto dalam keterangannya menyebutkan, korban bernama Siti Dhuriyari (36) diduga meninggal karena bunuh. Dari hasil penyelidikan diketahui korban melakukan aksi bunuh diri dengan menggunakan tali yang diikatkan di kayu blandar dapur.

“Diduga korban menggaitkan tali ke blandar menggunakan kursi plastik. Saat melakukan aksinya korban menendang kursi yang semula dijadikan pijakan hingga posisinya menggantung,” jelasnya.

Kejadian tersebut pertama kali diketahui keluarga korban yang tinggal serumah, Regarningsih (43) pada dini hari tadi. Saksi terbangun setelah mendengar suara tangisan bayi korban.

“Saksi Regarnigsih curiga karena bayi korban terus-terusan menangis. Kemudian dia berinisiatif mencari sumber arah tangisan bayi korban,” ujarnya.

Saksi mengetahui asal tangisan bayi korban dari dapur rumah. Namun betapa terkejut begitu melihat ada sesosok wanita menggantung diri di dapur sambil menggendong bayinya. Setelah diperiksa diketahui sosok yang menggantung tersebut adalah korban.

“Saksi kemudian memanggil bapak korban, Majid (68) untuk menyelamatkan bayi korban. Saat ditemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Bayi korban selamat karena saat kejadian digendong menggunakan gendongan,” ungkapnya.

Keluarga korban kemudian melaporkan kejadian ke Polsek Tuntang. Petugas yang melakukan pemeriksaan tidak menemukan tanda-tanda penganiyaaan di tubuh korban. Hasil pemeriksaan petugas medis Puskesmas setempat menyebutkan, kematian korban murni karena bunuh diri.

“Keluarga korban menerima penyebab kejadian karena murni gantung diri. Pihak keluarga telah membuat pernyataan dengan diketahui Kepala Desa Kesongo tidak perlu dilakukan otopsi, sehingga jenazah korban segera dimakamkan,” tandasnya.

Berdasarkan keterangan dihimpun menyebutkan motif korban nekat bunuh diri diduga karena depresi harus menghidupi anaknya yang masih bayi. Sedangkan korban sudah tidak punya suami setelah menikah 3 kali berakhir dengan perceraian. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here