FOTO:IST/ANTARA

UNGARANNEWS.COM. BOYOLALI- Kebakaran hutan dan lahan di Gunung Merbabu, Kabupaten Magelang, semakin meluas dan merembet ke wilayah Kabupaten Boyolali.

Pantauan UNGARANNEWS dari Ampel Boyolali, Sabtu (14/9/2019) malam tampak api membara seperti mengalungi pucak Merbarbu. Api berkelip-kelip mengisyaratkan jika kobaran api cukup besar. Hingga Minggu (15/9/2019) pagi kobaran api masih belum berhsil dipadamkan.

Terlihat kabut asap tebal menyebar mengikuti arah angin. Pemadaman api di Gunung Merbabu dilakukan secara manual melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Boyolali.

Diperkirakan kebakaran terjadi di delapan titik spot Merbabu, menyebabkan sekitar 260 hektar hutan lindung terbakar. Pemerintah berencana melakukan pemadaman dengan helikopter water booming.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut memantau perkembangan penanganan kebakaran di Gunung Merbabu. Ia menyebut hujan buatan tidak bisa dilakukan dan ada kemungkinan akan dilakukan water bombing.

“Tim semua turun, maka tutup dulu (pendakian). Tidak ada pendakian kalau perlu di banyak gunung. Sampai Oktober baru ada hujan,” kata Ganjar di kantornya, Jalan Pahlawan Semarang, Jumat (13/9/2019).

Selain itu Ganjar juga menyebut hujan buatan belum bisa dilakukan karena tidak ada awan yang mendukung di sekitar Gunung Merbabu. Ganjar sudah bertemu dengan BMKG soal itu.

“Tidak bisa hujan buatan karena tidak ada awan. Kita minta hati-hati jangan buang puntung rokok sembarang, jangan bakar-bakar,” ujarnya.
Terkait water bombing, Ganjar menyebut hal itu bisa dilakukan. Namun saat ini BPBD dan KLHK sedang bekerja dan memantaunya.

“Ada kemungkinan. BPBD dan KLHK bekerja pantau terus. Kalau tidak bisa dihentikan maka kita buat water bombing,” tegasnya.

Balai Taman Nasional Gunung Merbabu juga telah meminta  bantuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mengirimkan sarana helikopter guna mempercepat proses pemadaman kebakaran di Gunung Merbabu, dengan  penyemprotan melalui udara (water bombing). Bantuan itu sangat dibutuhkan karena upaya pemadaman dalam beberapa hari terakhir, tak lagi mampu memadamkan api di Gunung Merbabu.

“Kami tidak mungkin terus memaksakan cara manual karena titik api banyak terdapat di jurang-jurang dan areal yang sangat curam dan sulit dijangkau,” ujar Kepala Balai TN Gunung Merbabu Junita Parjanti. (abi/dtc/tm)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here