
UNGARANNEWS.COM. SUMOWONO- Potensi sumber daya alam pohon enau yang melimpah di Desa Pledokan, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang dimanfaatkan warga setempat untuk diolah menjadi gula aren sebagai mata pencaharian.
Hanya saja produksi yang sudah ditekuni warga secara turun-temurun ini belum maksimal. Para perajin gula aren setempat terkendala penggunaan alat produksi yang masih serba manual.
Seperti cara mengaduk masih manual, begitu juga saat proses memasak masih menggunakan kayu bakar. Sehingga hasil produksinya masih terbatas, sehari mereka rata-rata hanya menghasilkan sekitar 20 kg gula aren.
Salah satunya sentra UKM Gula Aren Yasripun, mereka memiliki potensi besar untuk menghasilkan gula aren. Namun proses produksi yang masih konvensional membuat mereka tidak mampu memenuhi permintaan pasar saat ini yang semakin besar.
Kendala tersebut diteliti dan diupayakan untuk mencarikan solusi. Adalah Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Diponegoro (Undip) yang punya kepedulian untuk turut menyumbangsihkan karyanya kepada para perajin gula aren Pledokan.
Berkat keuletan Tim PKM Undip yang terdiri atas Asri Nurdiana S.T, M.T, Dr. Dra Ida Hayu Dwimawanti M.M. dan Dr Agus Setyawan S.Si, M.Si, mereka menjawab keterbatasan tersebut dengan mengimplementasikan alat mesin bejana pemasak dengan pengaduk dan pemanas otomatis.
“Selama ini perajin gula aren Desa Pledokan masih menggunakan peralatan manual mulai dari proses pengadukan hingga pemasakan semua dikerjakan manual. Kami berupaya membantu mereka untuk dapat meningkatkan produksi gula aren,” ujar Asri Nurdiana kepada UNGARANNEWS.COM, Selasa (1/9/2019) pagi.
Hasilnya, lanjut Asri, melalui pengkajian Tim PKM Undip akhirnya tercipta gagasan dengan alat pemasak nira yang dilengkapi pengaduk dan pemanas yang sudah menggunakan teknologi.
“Meski pola kerja mesin pengaduk dan pemanas cukup sederhana tapi hasilnya bisa memaksimalkan produksi gula aren warga Pledokan. Perajin pun mudah mengoperasikan dan memanfaatkan untuk memproduksi gula aren dalam kapasitas lebih banyak,” jelasnya.
Melalui bantuan alat ini Tim PKM sudah melihat hasil produksinya yang dinilai sangat memuaskan. Mampu memproduksi jumlah banyak dalam waktru cepat. Bahkan alat ini mampu meningkatkan produksi hingga 4 kali lipat dibandingkan cara manual.
“Harapan kami dengan alat ini UKM Yasripun dapat meningkatkan jumlah produksi gula aren sehingga dapat melayani permintaan pasar yang terus meningkat. Dan, tentunya keberadaan alat ini dapat meningkatkan pendapatkan para perajin gula aren setempat,” tandasnya. (abi/tm)