Seorang bapak bersama anaknya memanen ikan yang mati massal di pantai Cilacap, Minggu (13/10/2019). FOTO:FB

UNGARANNEWS.COM. CILACAP- Ribuan ikan di Pantai Jetis, Cilacap mati mendadak menjadi fenomena hingga ramai diviralkan masyarakat di media sosial.  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap tengah menyelidiki penyebab kematian ikan secara massal tersebut dengan menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan.

“Kami masih menyelidiki dengan mengambil sampel (ikan dan air laut) untuk dilakukan uji laboratorium. Hasilnya, kami belum tahu karena masih dalam proses,” kata Kepala DLH Kabupaten Cilacap Awaluddin Muuri di Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (13/10/2019 .

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo menduga penyebab kematian ribuan ikan di Pantai Jetis yang berbatasan dengan Pantai Logending, Kabupaten Kebumen, tersebut akibat peningkatan suhu.

“Hari ini Cilacap masuk hari tanpa bayangan, kemungkinan suhu meningkat,” katanya melalui pesan WhatsApp.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPC HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono menduga ribuan ikan yang ditemukan mati di Pantai Jetis atau Pantai Cemoro Sewu pada hari Sabtu (12/10) berasal dari jaring nelayan yang jebol di tengah laut hingga akhirnya terbawa arus ke pantai.

Dalam hal ini, kata dia, ribuan ikan yang mati itu diduga kekurangan oksigen karena saling bertumpukan di dalam jaring dan volumenya diperkirakan mencapai 2 ton.

“Kejadian itu dipastikan bukan fenomena alam, dan ikan itu berasal dari jaring nelayan yang jebol saat ditarik. Jenis ikannya bermacam-macam di antaranya petek, montok, dan sebagainya, serta ukurannya kecil-kecil,” katanya. (ant/abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here