Latihan Silat. FOTO:DOK/ILUSTRS/IST

UNGARANNEWS.COM. BAWEN- Kasus tewasnya salah satu siswa persaudaraan setia hati terate (PSHT) asal Desa Saren, Kalijambe, Sragen berinisial MA (13) mendapat perhatian serius dari Komnas Perlindungan Anak Jawa Tengah. FA (16) pelatih yang menendang MA hingga tewas saat latihan ditetapkan sebagai tersangka.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Jawa Tengah, Endar Susilo mengatakan, Ketua Komnas Anak Kabupaten Sragen Heroe Setyanto SH MH, beserta dua anggotanya Edy dan Ngatmanto sudah melakukan mediasi dengan pihak Polres Sragen sebagai langkah pendampingan terhadap tersangka FA karena masih di bawah umur

“Tersangka FA warga Dukuh Rejosari, Donoyudan Kalijambe, Sragen saat ini ditahan di Polres Sragen, kami sudah mengajukan ke Polres untuk mendampingi, karena psikologi tersangka masih labil, dia masing anak-anak,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM, Minggu (1/12/2019).

Pendampingan diberikan untuk menjaga psikologi FA sekaligus memperjuangkan dia tetap bisa sekolah. Meski berstatus sebagai tersangka namun FA mempunyai hak yang harus dipatuhi aparat penegak hukum maupun pemerintah.

“Kita menyayangkan keinginan kami untuk pendampingi belum mendapat tanggapan yang baik dari Polres Sragen melalui Kasatreskrim AKP Supardi. Kami belum diperbolehkan bertemu dengan tersangka,” ujarnya di Kantor Komnas Anak Kabupaten Semarang di Tegalrejo, Bawen, Kabupaten Semarang. .

Keinginan bertemu FA, lanjut Endar, untuk mengetahui kondisi tersangka selama ditahan di Mapolres Semarang. Karena tidak diijinkan akhirnya tim Komnas Anak Kabupaten Sragen pulang tanpa hasil pertemuan dengan F.

Diberitakan sebelumnya, Kasubbag Humas Polres Sragen AKP Harno mengatakan FA mengakui telah menendang MA, tapi tak ada niat membunuh korban. Namun visum menunjukkan tekanan dari tendangan itulah yang menyebabkan meninggalnya korban.

“Dalam proses penyidikan akan kita kembangkan apakah nanti ada bukti-bukti yang mengarah ke orang lain atau tidak (sebagai tersangka). Termasuk siapa yang menunjuk dia (pelaku) sebagai pelatih. Nanti akan kita periksa supaya penyidikan ini gamblang,” ujarnya ditemui di kantornya, Rabu (27/11/2019).

Sejauh ini polisi telah memeriksa sedikitnya 8 orang baik dari teman korban maupun pelaku. Dalam waktu dekat, petugas juga akan memeriksa pihak perguruan silat untuk mengetahui lebih jelas tentang kurikulum pelatihan silatnya. (ril/abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here