Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbincang dengan Public Affairs & Communications CCAI, Ida Lukitowati saat meninjau stand CCAI dalam event Kongres Sampah di Kesongo, Tuntang menampilkan kerajinan ecobrick karya siswa SDN 01 Samban. FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANEWS.COM. BAWEN- Sepanjang tahun 2019, Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) mendapatkan banyak dukungan baik dari masyarakat maupun pemerintah daerah Kabupaten Semarang dan Provinsi Jawa Tengah dalam menjalankan kegiatan operasional.

Tidak hanya untuk melaksanakan kegiatan bisnis, CCAI berkolaborasi dengan masyarakat, pemerintah, LSM, dan teman-teman media dalam mencapai keberlanjutan yang maksimal tidak hanya dalam proses bisnis, namun juga keterlibatan dalam pengembangan masyarakat.

Komitmen Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) untuk tumbuh bersama dengan masyarakat dan lingkungan di setiap daerah operasi diwujudkan melalui empat pilar yang berkelanjutan, yaitu; mempertahankan nilai – nilai positif di kalangan karyawan (People); memberikan pilihan produk bagi pelanggan (Wellbeing); berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan (Environment); dan bermitra dengan masyarakat dalam pembangunan sosial ekonomi di setiap daerah operasi (Community).

Usaha yang dilakukan CCAI Jawa Tengah dalam mewujudkan nilai positif di kalangan karyawan menuai penghargaan tingkat nasional untuk program P2-HIV/AIDS terbaik dengan kategori Platinum dan Zero Accident Award.

Penghargaan tersebut diberikan atas pelaksanaan dan kepedulian tinggi CCAI pada sistem Pengawasan dan Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), baik di area pabrik maupun di setiap kantor pemasaran, serta kepedulian CCAI yang mampu menerapkan Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja.

Pelaksanaan K3 yang dilaksanakan di CCAI wilayah Semarang menjadi fokus utama yang harus tetap diprioritaskan, terutama untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman dan efisien.

“Keseriusan dan kedisiplinan kerja telah menjadi kewajiban dan budaya sehari-hari yang diterapan di CCAI serta sudah menjadi komitmen kami bersama, ini wujud kerja keras kami, terutama teman-teman di lapangan dalam upaya meningkatkan keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja,” ujar Dhani Priatna Wiradinata, Head of Corporate Affairs Coca-Cola Amatil Indonesia.

Menjaga keberlangsungan lingkungan hidup, menjadi langkah penting bagi CCAI dalam menciptakan bisnis yang berkelanjutan. Salah satunya adalah dengan program Coca – Cola Forest, yang telah menghasilkan lebih dari 25 ribu bibit pohon yang telah terdistribusi di berbagai lahan kritis di sekitar area Kabupaten Semarang dan sekitarnya.

”Kami berharap dengan adanya program ini, seluruh lapisan masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten  Semarang, menjadi lebih peduli bahwa menjaga kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama, agar anak – cucu penerus kita nanti mendapatkan manfaatnya ,” ujar Widodo, salah satu warga Desa Jatijajar.

Kontribusi CCAI Jawa Tengah dalam pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat Selaras dengan Program Pemerintah Kabupaten Semarang, yaitu program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari pemerintah dan masyarakat setempat yang terlihat pada saat peresmian program.

“Kami sangat mengapresiasi perusahaan seperti CCAI yang mendukung program pemerintah Kabupaten Semarang, salah satunya melalui program RTLH dan Jambanisasi. Semoga langkah positif ini dapat dicontoh oleh anggota forum TJSLP yang lain dimana ada total 1.092 perusahaan yang berbisnis di Kabupaten Semarang” tutur Dr. H. Mundjirin ES. SpOG, Bupati Kabupaten Semarang.

Selain itu, CCAI bersama masyarakat juga telah mewujudkan pelatihan pembuatan kerajinan yang berasal dari limbah kemasan plastik, pembuatan ecobrick dan batik Shibori. Melalui pelatihan pembuatan ecobricks dan semi hidroponik, masyarakat di sekitar fasilitas manufaktur Bawen, Jawa Tengah dilatih untuk mengolah kembali botol plastik dan bahan bersifat plastic lainnya menjadi peralatan sehari-hari, seperti kursi dan meja.

Hasil olahan ecobrick yang dipamerkan CCAI Jawa Tengah saat mengikuti Konggres Sampah yang pertama di Indonesia di Desa Kesongo mencuri perhatian pemerintah daerah, terbukti dengan pemesanan 1 set meja dan kursi dari ecobrick untuk di pamerkan di kantor Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Selain itu, pelatihan batik Shibori juga telah memberikan warga Dusun Kebonan alternatif sumber penghasilan dari produksi batiknya yang dinamakan Batik Damar Dusun, dengan kisaran harga 75 ribu hingga 120 ribu rupiah.

CCAI juga selalu berupaya untuk mendukung pengembangan masyarakat melalui berbagai inisiatif sosial kemasyarakatan seperti pemberian bantuan pendidikan bagi anak-anak berprestasi di sekitar fasilitas CCAI. Hingga 2019 lalu, CCAI Jawa tengah telah memberikan beasiswa perkuliahan kepada 14 mahasiswa yang tinggal di sekitar area operasi hingga lulus kuliah yang nantinya bisa menjadi sumber talenta di CCAI setelah para mahasiswa tersebut Lulus kuliah.

Dalam olahraga, CCAI rutin mengadakan Coke Kicks, yang bertujuan untuk pengembangan bibit muda sepak bola yang tinggal di setiap area operasi. Hal ini untuk menunjukkan bahwa CCAI hadir tidak hanya untuk pengembangan investasi bisnis, namun juga untuk memberikan investasi sosial kepada masyarakat yang telah mendukung seluruh kegiatan operasional CCAI yang telah berlangsung selama ini. (ril/abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here