
UNGARANNEWS.COM. UNGARAN BARAT- Aksi solidaritas dan kemanusiaan terhadap penolakan sekelompok warga Sewakul, Ungaran Barat, terhadap pemakaman jenazah perawat RSUD dr Kariadi Semarang terus berdatangan dari rekan-rekan seprofesi almarhumah.
Aksi itu diwujudkan dalam bentuk karangan bunga yang terus berdatangan di TPU Sewakul. Minggu (12/4/4/2020) pagi, tampak lorong menuju lokasi pemakaman sudah dipenuhi karangan bunga kiriman rekan-rekan almarhumah tergabung dalam Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
Karangan bunga tanda ungkapan simpati tersebut berisi keprihatinan atas penolakan jenazah almarhumah, hanya karena menjadi korban Covid-19. Sejumlah pengunjung terlihat terenyuh ketika membaca satu per satu karangan bunga yang berderet di kanan kiri lorong.
Diantaranya tertulis, “Turut Berduka Cita Atas Matinya Hati Nurani Penolak Jenazah Perawat”, “Demi Anda Kami Merawat, Nyawapun Kami Pertaruhkan Jika Jasad Kami Anda Tolak Apa Perlu Anda Kami Tinggalkan”, “Perawat Pahlawan Kemanusiaan Hargai Jasanya”, dan lain-lain.
“Miris sekali membaca karangan bunga dari rekan-rekan almarhumah. Kasihan sekali beliau sudah berjuang demi kesembuhan pasien corona, diperlakukan tidak semestinya,” ujar Pasha, warga Kelurahan Sidomulyo, Ungaran Timur, Minggu (12/4/2020) pagi.
Pasha menyampaikan ungkapan turut bela sungkawa dan prihatin terhadap kejadian yang menyentuh batas kemanusiaan ini. Ia menyayangkan kejadian ini, jika orang mau berpikir jernih dan bijak pasti tidak akan terjadi.
“Menghadapi pandemi Covid-19 harus dengan pikirian jernih, jangan mudah terpancing emosi dan hasutan yang tidak benar. Saya menyayangkan sampai terjadi penolakan jenazah almarhumah,” ungkapnya.
Pantauan UNGARANNEWS.COM di TPU Sewakul sedikitnya ada 22 karangan bunga terpajang di dalam lorong juga terpajang di depan TPU. Diantaranya terbanyak dari rekan seprofesi almarhumah tergabung dalam PPNI.
Terdata ada 17 cabang PPNI yang mengirim karangan bunga, yakni PPNI Kabupaten Pemalang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonsobo, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Banjarnegara, Kota Tegal, Kabupaten Pekalongan, Kota Surakarta, Kabupaten Wonogiri, Kota Magelang, Kabupaten Pati, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Blora, Kota Pekalongan, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Rembang.
Selain itu ada empat dari simpatisan masyarakat umum, yakni Forkom Relinko Kabupaten Semarang, Gerakan LawanCorona Kabupaten Semarang, Komunitas Peduli Kemanusiaan, PT PT Adi Jaya Mitra Perkasa, dan Wound Care Nelamuna.
Budi (37) warga yang tinggal di depan TPU Sewakul, mengaku tidak mengetahui kapan datangnya karangan bunga tersebut. Ia menduga dikirim pada malam hari saat ia sedang bekerja.
“Tahu-tahu tadi pagi sudah banyak karangan bunga, saya kalau malam kerja tidak lihat kapan dikirim,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.COM, Minggu (12/4/2020) pagi.
Menurut Budi, adanya karangan bunga tersebut warga tidak ada yang terganggu atau protes. Warga menanggapi biasa-biasa saja.
“Kaget saja kok banyak sekali, kalau kita biasa-biasa saja tidak mempermasalahkan banyak yang mengirim bunga,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, jenazah warga Ungaran Timur yang meninggal karena positif Covid-19 sempat terlunta-lunta karena pemakamannya ditolak warga. Rencana jenazah seorang perawat tersebut akan dimakamkan berdampingan dengan makam ayahnya di TPU Sewakul, Ungaran Barat, Kamis (9/4/2020) sore.
Namun sekelompok warga setempat menolak dengan alasan tidak ingin tertular virus yang terjangkit pada jenazah korban. Atas kebijakan pihak RSUP dr Kariadi Semarang tempat alamarhum bekerja akhirnya dimakamkan di pemakaman keluarga RSUP dr Kariadi di Bergota Semarang, Kamis (9/4/2020) malam. (abi/tm)