UNGARANNEWS.COM. KEBUMEN- Kapolda Jawa Tengah Irjen. Pol. Ahmad Luthfi mengunjungi lokasi ledakan mercon di Desa Ngabean Kecamatan Mirit Kabaputen Kebumen, Jumat (14/5/2021).
Kapolda Jateng Jateng menyampaikan, dari TKP, hasil pemeriksaan dari inafis dan Labfor, dipastikan itu bahan mercon yang meledak menyebabkan 4 orang meninggal dunia.
“Hasil pengembangan penyidikan petugas telah memeriksa 16 orang. Diperoleh informasi bahan mercon diperoleh dari wilayah Pati yang dipesan secara online,” ujar Kapolda.
Ditambahkan, Polres Kebumen sebelum kejadian sudah melaksanakan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan dan berhasil mengamankan hampir 4 kuintal bahan mercon.
“Seluruh jajaran Polda Jateng juga telah melakukan operasi terkait mercon dan telah 46 ribu kg lebih bahan mercon dan memusnahkan 72 ribu lebih mercon. Ini menandakan masyarakat belum sepenuhnya sadar akan bahaya mercon yang mengancam jiwa,” imbuh Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Kapolda Jateng juga menegaskan kegiatan terkait dengan mercon akan diterapkan Undang-Undang Darurat nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
Diketahui, kejadian semula menyebabkan tiga orang meninggal, namun satu korban lagi yang dirawat di rumah sakit akhirnya menyusul meninggal, kemarin. Keempat korban meninggal adalah Sugiyanto (23), Rio Dwi Pangestu (22), Muhammad Taufik Hidayat (27), dan Rizky (19).
Kapolres Kebumen AKBP mengatakan, korban meninggal karena mengalami luka bakar yang serius akibat ledakan mercon. Jajaran Polres Kebumen bersama tim Labfor Polda Jateng telah melakukan olah TKP, Kamis (13/5/2021).
Musibah tersebut terjadi menjelang malam takbiran, Rabu pukul 17.00, di rumah Untung (55) di Desa Ngabean, Dukuh Trukan RT 002 RW 005. Saat itu, sejumlah pemuda merakit mercon di teras rumah Untung untuk memeriahkan malam takbiran.
Ada sekitar 400 gulung mercon dengan total bubuk peledak sebanyak 5 kilogram. Diduga, ledakan berasal dari rokok yang disulut. Selain menyebabkan empat orang tewas, ada empat orang lain yang terluka, yaitu Bambang Priyono (29), Alib (24), Irwan (25), dan Ratna Iswatun (19).
“Ada sekitar 400 gulung mercon dengan total bubuk peledak sebanyak 5 kilogram,” ujar Kapolres.
Sementara itu, Untung mengaku sangat berduka karena kehilangan anaknya, Muhammad Taufik Hidayat (27). Menurut Untung, anaknya itu sudah ditegur untuk tidak membuat dan bermain petasan karena tidak semua tetangganya suka dengan suara petasan. Namun, karena ingin merayakan takbiran dengan meriah, dia bersama teman-temannya tetap merakit mercon.
”Saat kejadian, saya berada di belakang rumah. Setelah ada ledakan, saya langsung ke depan. Sudah pada tergeletak. Tidak bergerak. Darah di mana-mana, sampai saya tidak bisa mengenali wajah anak saya,” katanya.
Untung menyampaikan, dirinya tidak tahu dari mana anaknya mendapatkan serbuk petasan. Sang anak bersama saudara serta tetangganya membuat sendiri selongsong petasan dari kertas bekas hanya berdasarkan pengalaman mereka. (hms/kom/tm)