FOTO:IST/BMKG

UNGARANNEWS.COM. UNGARAN TIMUR- Warga sekitar Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa, Kabupaten Semarang, dan Kota Salatiga, dikejutkan terjadinya gempa yang mengguncang sekitar wilayah tersebut, Sabtu (23/10/2021) pukul 00.32 WIB.

Belum berhenti jadi perbincangan dini hari tadi, warga kembali dikejutkan beberapa kali gempa susulan mulai sekitar pukul 00.42.00. Hingga pukul 11.00 WIB siang ini tercatat terjadi sebanyak 10 kali gempa.

Hingga berita ini diturunkan belum ada laporan kerusakan yang disebabkan gempa. Juga belum ada laporan warga menjadi korban bencana alam tersebut.

Kepala Pelaksana Harian BPBD, Heru Subroto dikonfirmasi UNGARANNEWS.COM menyebutkan, belum ada laporan warga yang terdampak bencana gempa. Meski demikian pihaknya bersama pemerintahan di jajaran terus memantau situasi yang terkendali.

“Alhamdulillah saat ini aman, tidak ada laporan yang terdampak. Seluruh camat di wilayah sudah melaporkan tidak ada warga yang terdampak gempa,” ujarnya, Sabtu (23/10/2021).

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebutkan, analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi d wilayah Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa berkuatan magnitudo 3,0.

“Gempa diduga disebabkan sesar Merbabu, Merapi dan Telomoyo. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” ujarya melalui instagram pribadinya, Sabtu (23/10/2021).

FOTO:IST/BMKG

Dijelaskan, dugaan kuat sumber gempa sesar aktif yang menjadi pemicu gempa ini adalah sesar Merbabu Merapi Telomoyo. Saat kejadian, Daryono mengungkapkan, gempa utama (mainshock) tersebut diikuti dengan beberapa kali rentetan atau biasa disebut gempa susulan (aftershocks).

Berdasarkan catatan BMKG hingga pukul 11.00 siang ini telah terjadi sebanyak 10 kali rentetan gempa, berikut kronologinya:

1. Pukul 00.32.05 WIB M3.0 kedalaman 6 km (13 km Barat Laut Salatiga).
2. Pukul 00.42.54 WIB M2,9 kedalaman 11 km (7 km Barat Salatiga).
3. Pukul 01.25.00 WIB M2,5 kedalaman 5 km (12 km Barat Laut Salatiga).
4. Pukul 02.35.57 WIB M2,5 kedalaman 13 km (12 km Barat Laut Salatiga).
5. Pukul 05.29.51 WIB M2,6 kedalaman 18 km (3 km Tenggara Ambarawa).
6. Pukul 06:33:46 WIB M2,9 kedalaman 5 km (11 km Barat Laut Salatiga).
7. Pukul 06:44:56 WIB M2,7 kedalaman 5 km (9 km Barat Laut Salatiga).
8. Pukul 09:56:42 WIB M2,9 kedalaman 11 km (8 km Barat Laut Salatiga).
9. Pukul 09:34:45 WIB M3,0 kedalaman 9 km (13 km Barat Laut Salatiga).
10. Pukul 09:51:58 WIB M3,3 kedalaman 5 km (9 km Barat Laut Salatiga).

Gempa semula berpusat di Salatiga, lanjut Daryono, rentetannya kemudian bergesar di komplek gunung Telomoyo, tenggara Ambarawa.

Disebutkan, gunung Telomoyo adalah gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang. Gunung ini memiliki ketinggian 1.894 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan merupakan gunung api yang berbentuk strato tetapi belum pernah tercatat meletus.

Menyikapi intensitas kegempaan di wilayah Kabupaten Semarang, Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Ia mengimbau masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” tandasnya, Sabtu (23/10/2021) siang.

“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” tambahnya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here