PERIKSA KORBAN: Kapolres Pemalang AKBP Ari Wibowo mengunjungi korban di ruang perawatan RSUD dr Ashari Pemalang. FOTO:DOK. POLRES PEMALANG/UNGARANNEWS

PEMALANG. UNGARANNEWS.COM- Seorang asisten rumah tangga bernama SK (23) pulang ke rumahnya di Desa Kebanggang, Kecamatan Moga, Pemalang dengan tubuh penuh luka bakar dan lebam. Wanita itu diduga dianiaya majikannya selama bekerja di Jakarta.

Saat ini, korban masih menjalani penanganan medis di RSUD dr Ashari, Pemalang. Korban menderita luka parah di bagian kaki, tangan hingga sekujur tubuhnya. Penganiayaan itu diduga dilakukan di sebuah apartemen di kawasan Kebayoran Lama Jakarta Barat.

Korban mengaku disekap dan berhasil kabur lalu pulang ke kampung halamannya dengan kondisi tubuh penuh luka. Korban masih terguncang dengan tindak penganiayaan tersebut. Ia masih syok dan sulit diajak berkomunikasi.

Informasi yang dihimpun, Siti Khotimah sudah sekitar tiga bulan menjadi ART di sebuah apartemen kawasan Kebayoran Lama Jakarta Barat. Tapi ia memutuskan kabur karena majikannya kerap melakukan penganiayaan.

Korban berhasil kabur saat dia disuruh belanja ke sebuah minimarket lalu lari dan naik angkutan. Dia kemudian berinisiatif langsung kembali ke kampung di Pemalang menggunakan mobil sewa dan langsung dirawat di rumah sakit karena terluka parah.

“Keponakan saya bekerja menjadi ART karena untuk mencari penghasilan. Dia bekerja menjadi ART dan jarang berkabar ke keluarga. Namun tiba-tiba diketahui kondisinya penuh luka akibat dianiaya majikan,” kata Asrofi, paman korban, Jumat (9/12/2022).

Korban saat ini masih lemas dan syok. Kondisi tubuhnya berangsur membaik dan dapat berkomunikasi.

“Keluarga sudah melaporkan kejadian ini ke kepolisian di Jakarta dan berharap agar pelaku bisa dijerat hukum sesuai perbuatannya,” ujar Imah, kakak korban.

Paman korban, Asrofi mengatakan keponakannya itu pulang dari Jakarta ke Pemalang dengan menumpang taksi online. Menurutnya, korban melarikan diri dari apartemen majikannya.

Menurutnya, SK keluar dari apartemen majikannya itu dengan merangkak karena luka di kakinya. Beruntung dia bertemu dengan pengemudi taksi online yang bersedia menolong.

“Dari apartemen merangkak mencari pintu keluar, di depan jalan ketemu taksi online. Karena merasa kasihan dianterin ke sini dari Jakarta sampai Moga,” ungkapnya.

Menurutnya, pengemudi taksi online itu tidak tega melihat kondisi korban sehingga bersedia mengantar hingga Pemalang dengan suka rela.

“Alhamdulillah, orangnya berjiwa besar, dengan kondisi seperti itu dia sukarela antarkan sampai Pemalang,” kata mantan Kapolres Semarang ini.

Melihat kondisi SK, keluarga lantas membuat laporan ke perangkat desa setempat. Kemudian pihak desa melaporkan kasus tersebut ke Polsek Mugo.

Kapolres Pemalang, AKBP Ari Wibowo juga langsung melihat kondisi SK di rumah sakit. Ari mengatakan pihaknya telah menerima laporan adanya dugaan penganiayaan itu.

“Pada saat itu juga, langsung direspon oleh Kapolsek dan Bhabinkamtibmas, dengan mendatangi rumah korban. Hari ini kita datang ke rumah sakit umum daerah Pemalang melihat kondisi korban,” kata AKBP Ari Wibowo di RSUD dr Ashari, kemarin.

Menurutnya, polisi juga sudah langsung meminta keterangan dari korban. Dalam pemeriksaan itu, korban mengaku dianiaya majikannya selama bekerja di Jakarta.

Karena lokasi penganiayaan berada di Jakarta, saat ini Polres Pemalang sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk penanganan kasus itu.

“Alhamdulillah, kita komunikasi inten dengan penyidik yang di sana, sebagai dasar untuk melakukan tindakan dasar kepolisian,” katanya.

Sementara itu, orang tua korban mengatakan, anaknya bekerja sebagai ART di Jakarta selama kurang lebih 7 bulan. Terakhir berkomunikasi dengan keluarga di Moga Pemalang pada bulan Juni 2022. (dbs/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here