UNGARANNEWS.COM. BERGAS-Pemerintah telah menetapkan Rawa Pening sebagai salah satu dari 15 danau yang mendapat prioritas penyelamatan dan pengembangan. Karena itu pemerintah berkomitmen menyelamatkan Rawa Pening di Kabupaten Semarang dari pendangkalan masif.

Pernyataan demikian disampaikan Staf ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI bidang energy Ir Arif Yuwono AM dalam acara pencanangan pengembangan pariwisata Rawa Pening di Agro Wisata Sido Muncul Desa Klepu, Bergas Kabupaten Semarang, Senin (19/12).

“Akan disiapkan grand design penyelamatan Rawa Pening secara menyeluruh agar lebih jelas arahnya. Sehingga akan didapat hasil yang tuntas dan berkelanjutan,” kata Arif Yuwono dalam sambutannya.

Dijelaskan Arif Yuwono, selama ini penanganan Rawa Pening yang bermasalah dengan tingkat populasi enceng gondok yang sangat tinggi diakui masih bersifat sporadis. Beberapa instansi masih memiliki agenda masing-masing yang belum menyatu.

Padahal telah banyak dana yang digelontorkan untuk mengendalikan pertumbuhan enceng gondok yang menyebabkan sedimentasi. Proses pendangkalan atau sedimentasi inilah, lanjutnya, yang mengancam keberadaan Rawa Pening sebagai reservoir air hujan.

Fungsi Rawa Pening sebagai tampungan air hujan, sumber pembangkit listrik tenaga air dan air konsumsi perlu dijaga kelestariannya.

“Diperlukan dirigen yang tepat untuk menyatukan seluruh kegiatan penanganan Rawa Pening agar berhasil dan tuntas,” tegasnya lagi.

Nantinya, lanjut Arif, road map penyelamatan Rawa Pening akan memperhatikan pemberdayaan masyarakat sekitar dan memanfaatkan aplikasi teknologi agar membawa hasil maksimal.

Hadir pula pada acara itu Staf khusus Menteri Pariwisata Don Kardono, anggota komisi I DPR RI Tantowi Yahya, anggota komisi X DPR RI Mujib Rohmat, tokoh nasional AM Hendro Priyono, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah Dr Prasetyo Aribowo SH MSoc, Bupati Semarang H Mundjirin, walikota Semarang Hendrar Prihadi dan undangan lainnya.

Sementara itu, Bupati Semarang H Mundjirin dalam sambutannya menerangkan Pemkab Semarang telah berupaya memanfaatkan enceng gondok sebagai pakan ternak. Diantaranya dengan mengolah gulma air itu menjadi pakan ternak yang bergizi tinggi.

“Kami senang jika ada perusahaan yang bisa memanfaatkan enceng gondok untuk produk lain termasuk pellet bahan bakar,” ujar Mundjirin.

Tanggapan Bupati itu merujuk pada kiprah PT Sidomuncul yang mengolah enceng gondok menjadi bahan padatan (briket/biomas) berbentuk pellet untuk digunakan sebagai engergi baru pengganti minyak atau gas.

Direktur PT Sidomuncul Tbk Irwan Hidayat menjelaskan pemanfaatan enceng gondok untuk pellet bahan bakar diharapkan dapat ikut membantu mengurangi pertumbuhan enceng gondok di Rawa Pening.

“Harapannya produk itu bisa menjadi sumber energi baru,” tandasnya. (hms/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here