Suhu The Tjoe Thwan membersihkan rupang di halaman vihara. FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNWS.COM. UNGARAN TIMUR- Malam ini (4/2) segenap masyarakat Cina menggelar perayaan malam pergantian tahun baru Imlek 2570. Menurut tradisi Cina setiap datangnya tahun baru Imlek diharapkan mendatangkan keberuntungan, karena itu perayaan banyak diisi dengan doa dan ritual. Lantas bagaimana peruntungan tahun ini?

Pemimpin ritual Vihara Sri Kukusredjo (Gunung Kalong Ungaran, red), Suhu The Thjoe Thwan mengatakan tahun Imlek 2570 jatuh pada tahun Babi yang berunsur tanah atau tahun Babi Tanah. Sedangkan elemen tahun ini mengandung kayu yang memiliki sifat alamiah menyatu dengan alam.

“Tahun ini (Imlek, red) masuk shio Babi berunsur tanah. Perlu kita syukuri datangnya kesuburan yang sangat diharapkan masyarakat. Tahun yang bagus untuk bercocok tanam dan menanamkan investasi,” ujarnya di sela-sela kegiatan bersih-bersih rupang di depan altar vihara Gunung Kalong, Minggu (3/2) pagi.

Disebutkan Suhu Thwan, meski keberuntungan rezeki cukup bagus namun masyarakat diingatkan agar tetap eling lan waspodo (berhati-hati dan waspada, red) karena unsur bumi juga rawan mendatangkan bencana khususnya kejadian longsor. Meski demikian ia meminta masyarakat tidak perlu resah, karena musibah bisa diantisipasi dengan lebih berhati-hati dan banyak berdoa.
“Lebih dekatkan diri pada Tuhan, menjelang tahun baru Imlek kita perbanyak berdoa mohon perlindungan dan keselamatan, semoga kita terhindarkan dari marabahaya dan musibah,” ungkapnya.

Ditambahkan Suhu Thwan, perlu diketahui bahwa datangnya sumber rezeki diperkirakan lebih banyak dari arah selatan dan tenggara timur. Hal itu sesuai dengan karakter tahun Babi berunsur tanah yang ditopang oleh keberadaan tiga dewa yakni Dewa Rezeki, Dewa Penolong, dan Dewa Keuangan.

“Ketiga dewa tersebut keberadaannya di dua arah yakni Selatan dan Tenggara Timur. Jika membuka usaha atau mengejar rezeki maupun keberuntungan baiknya di kedua arah tersebut,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini Suhu Thwan tidak lupa turut mendoakan seluruh umat khususnya di wilayah Jawa Tengah, dan pada umumnya seluruh Indonesia agar dimudahkan dalam mencari rezeki, dan senantiasa diberi keselamatan dan keberkahan.

Sementara itu, kegiatan bersih-bersih rupang di vihara Gunung Kalong kemarin diikuti ratusan umat yang sebagian besar pengurus vihara. Mereka saling bahu-membahu bekerja bersama membersihkan rupang dan altar di ruang sembahyang vihara.

Disebutkan di ruang sembahyang ada sebanyak 1.000 rupang Budha, selain itu ada ratusan rupang Kongco dan Makco (Dewa-Dewi) yang seluruhnya dikeluarkan untuk dibersihkan. Sebelumnya seluruh umat yang ikut tradisi ini terlebih dahulu menggelar ritual Cik Jay yakni tidak makan makanan yang bernyawa (hewani). Sedangkan bersih-bersih rupang dilakukan dengan air bunga dan sikat serta dilap halus. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here