
UNGARANNEWS.COM. BERGAS- Peran tenaga kesehatan sangat penting saat rekonstruksi dan pemulihan pascabencana yang sering terjadi di masyarakat Jawa Tengah akhir-akhir ini. Penangan korban bencana perlu perencanaan penanganan krisis, pengorganisasian dan pengelolaan data dan informasi.
“Kebijakan penanggulangan bencana perlu dikembangkan dengan menggunakan pendekatan klaster kesehatan baik di tingkat pusat maupun daerah. Hal ini akan memudahkan tenaga kesehatan ketika melakukan rekonstruksi dan pemulihan,” ujar dr. Ari Udijono, MKes, Departemen Epidemiologi Penyakit Tidak Menular Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (Undip) Semarang saat menjadi pembicara dalam seminar nasional Keperawatan dan Call for Papers diadakan Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Ungaran di ballroom Abimantrana The Wujil, Bergas, Kabupaten Semarang, akhir pekan lalu.
Disebutkan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pencatatan di lokasi bencana sangat diperlukan karena akan mempermudah tenaga kesehatan melakukan penanganan. Karena itu perlu adanya sinergisitas antara petugas BNPB dengan pemerintah provinsi Jawa Tengah maupun daerah. Pascabencana dapat ditangani dengan baik dan seefektif mungkin.
Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan UNW, Siti Haryani menjelaskan seminar ini secara umum bertujuan untuk masyarakat umum terkait penanggulangan pascabenacana di sekitar kita yang belakangan ini terjadi kerawanan. Sedangkan tujuan khusus terkait dengan mahasiswa keperawatan yang menjadi bagian dari masyarakat umum yang masuk dalam kurikulum akademisi. Di samping itu jika lulus nanti bisa disiapkan untuk menangani korban pascabencana.
“Baik secara fisik maupun psikologinya mereka disiapkan untuk melaksanakan tugas menjadi tenaga medis yang menangani korban pascabencana. Tidak hanya membutuhkan kekuatan fisik, namun juga psikologi berkaitan dengan penanganan korban,” tandasnya. (abi/tm)