Foto udara Tol Trans Jawa di Jembatan Kali Kuto, Batang, Jawa Tengah, Ahad, 12 Mei 2019. Pemerintah menyiapkan skema satu arah alias one way di jalan Tol Trans Jawa selama mudik lebaran dan arus balik lebaran 2019. FOTO:IST/ANTARA

UNGARANNEWS.COM. BREBES- Transaksi di Tol Trans Jawa selama pemberlakuan sistem satu arah (one way) angkutan Lebaran 2019 harus dilakukan per klaster. Pemudik tidak bisa baru bertransaksi saat tujuan akhir.

Pemberlakuan one way di Tol Trans Jawa selama periode angkutan Lebaran dimulai 30 Mei-2 Juni untuk mudik dan 7-9 Juni saat arus balik. Sistem one way berlaku mulai KM 25 (Cikarang) hingga KM 262 (Brebes Barat).

Tol Trans Jawa terbagi menjadi menjadi empat klaster mulai dari Jakarta-Palimanan, lalu Palimanan-Semarang, Semarang-Surabaya dan Surabaya-Banyuwangi. Setiap klaster, pengendara harus bertransaksi.

“Misal Cikampek ke Surabaya. Setiap klaster transaksi, enggak bisa ditumpuk di Surabaya (transaksinya), harus selesaikan di masing-maisng klaster dulu,” kata GM Operasional Tol Cipali Suyitno saat dihubungi, Kamis (16/5/2019).

Pemberlakuan ini dilakukan karena setiap klaster memiliki sistem berbeda. Sehingga tidak bisa transaksi dilakukan di klaster selanjutnya.

“Antar klaster sistemnya agak berbeda. Prinsipnya enggak bisa cluster satu di cluster dua transaksinya,” katanya.

Pengelola tol sudah mengantisipasi antrean di gerbang tol saat mudik. Sehingga, total akan ada 26 gardu yang dioperasikan selama angkutan Lebaran tahun ini.

“Kita tambah 14 gardu lagi untuk angkutan Lebaran. Biasanya 12 gardu, jadi total 26 gardu,” ujarnya.

Sebelumnya, jumlah kendaraan yang melintas di Tol Cipali saat arus mudik Lebaran diprediksi meningkat 12 persen dibandingkan tahun lalu. Hal itu berlaku mulai H-10 hingga H+10.

Pemkab Brebes, Jawa Tengah, menyiapkan tujuh jalur alternatif untuk menghadapi arus mudik 2019. Proses perbaikan di tujuh jalur alternatif kini terus dikebut dan ditargetkan pada H-10 Lebaran sudah siap digunakan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Brebes, Satibi menjelaskan, tujuh ruas jalur alternatif yang disiapkan itu meliputi, ruas jalan Brebes-Jatibarang, Tangglok-Songgom, Losari-Bojongsari, Tanjung-Kersana, Bulakamba-Slatri, Kuramendala-Purwodadi-Linggapura-Balapusuh dan Sitanggal-Larangan.

“Semua jalur itu adalah ruas penghubung antara jalan nasional ke jalan provinsi maupun kabupaten. Sehingga bila terjadi kemacetan bisa dialihkan ke jalur alternatif ini,” kata Kepala Dinas PU Brebes, Satibi, Kamis (16/5/2019).

Kondisi jalur alternatif tersebut, sambung Satibi, saat ini memiliki tingkat kerusakan yang berbeda-beda. Di ruas jalan Brebes-Jaribarang misalnya, ada perbaikan ruas jalan sepanjang 1.000 meter dengan kategori rusak ringan. Kemudian, Tangglog-Songgom perbaikan rusak berat sepanjang 2.650 meter.

Di ruas Losari-Bojongsari perbaikan rusak berat 0,210 meter. Tanjung-Kersana kondisi rusak berat 0,085 meter dan Bulakamba-Slatri kondisi rusak berat 2,040 meter. (dtc/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here