Kondisi mobil Avanza hancur akibat tabrakan dengan bus Rosalia Indah menyebabkan 7 orang tewas. FOTO:IST/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. TENGARAN- Kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Semarang-Solo tepatnya di Dusun Ngentan, Desa Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, menyebabkan 7 orang meninggal dan 1 orang mengalami luka parah.

Pihak Jasa Raharja akan menyalurkan santunan kepada seluruh korban yang meninggal kepada ahli waris, dan menanggung seluruh biaya pengobatan salah satu korban yang hingga kini masih dirawat di RSUD Salatiga.

Kepala Cabang Jasa Raharja Jawa Tengah Hario Pamungkas melalui PJ KPJR Ungaran Untung Pamungkas mengatakan, ahli waris korban meninggal akan mendapatkan santunan masing-masing sebesar Rp 50 Juta. Selain itu Jasa Raharja menanggung biaya pemakaman masing-masing korban senilai Rp 4 juta.

“Dari 7 orang yang meninggal, 6 orang diantaranya masing-masing ahli warisnya mendapat santunan dari Jasa Raharja sebesar Rp 50 Juta. Khusus untuk satu korban atas nama Diyah Sri Wulandari (24) tidak dapat santunan karena tidak ada ahli warisnya,” ujar Pamungkas.

Dijelaskan, korban meninggal akibat kecelakaan tidak bisa menerima santunan jika tidak ada ahli warisnya. Seperti yang terjadi pada almarhumah Diyah, dia hidup sebatang kara kedua orangtuanya sudah meninggal. Sedangkan status dia mahasiswa belum menikah dan belum punya anak.

“Almahumah Diyah yatim-piatu dan masih bujang, jadi secara garis ahli waris almarhumah tidak punya. Kita cuma memberikan santunan untuk biaya pemakaman sebesar Rp 4 juta,” jelasnya.

Masing-masing korban meninggal, lanjut Pamungkas, petang ini akan diberangkatkan ke rumah duka di tempat asalnya dengan menggunakan mobil ambulan. Saat ini masing-masing korban meninggal sudah dimasukan ke dalam peti jenazah.

“Sesuai permintaan keluarga korban agar jenazah dimasukkan peti. Kita sudah siapkan tinggal menunggu pemberangkatan ke rumah duka,” ujarnya sore ini.

Sebanyak 6 jenazah akan diberangkatkan ke dusun Babatan rt 3 rw 3 desa Sumberdadi kecamatan Mantup, kabupaten Lamongan untuk dimakamkan di tempat asalnya tersebut.

Sedangkan 1 korban atas nama Imam Sholahuddin (43) akan diberangkatkan ke tempat asalnya ke kampung Warung Jati Timur II/59 RT 06 RW 04, Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran, Jakarta.

“Keluarga korban meminta agar korban dimakamkan di tempat asalnya masing-masing. Kami akan fasilitasi seluruh biaya pemberangkatan hingga pemakaman. Diperkirakan nanti malam seluruh korban sudah tiba di rumah duka,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kasatlantas Polres Semarang AKP Sandhi Wiedyanoe melalui Kanitlaka Ipda Wardoyo mengatakan, kecelakaan maut bermula mobil Avanza nopol B 157 NIK yang dikemudikan Imam Sholahuddin melaju dari arah Boyolali menuju arah Salatiga.

Diduga karena kondisi jalan dini hari itu sepi, pengemudi memacu mobil dengan kecepatan tinggi. Begitu juga bus malam Rosalia Indah AD 1451 DF yang dikemudikan Budi Priyanto (53) saat itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Salatiga menuju arah Boyolali.

Tiba di lokasi kejadian mendadak laju mobil oleng ke kanan hingga melebihi garis marka jalan putus-putus. Jarak kedua kendaraan yang begitu dekat menyebabkan sopir tidak mampu menghindar hingga terjadi tabrakan adu banteng atau berhadap-hadapan.

Kejadian menyebabkan 7 orang yang menumpangi mobil Avanza meninggal, dan 1 orang dalam kondisi kritis. Sedangkan seluruh penumpang dan sopir bus Rosalia Indah tidak ada yang mengalami luka-luka. (abi/tm)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here