UNGARANNEWS.COM. SEMARANG- Kepala Badan Layanan Umum  UPTD Trans Semarang Ade Bhakti Ariawan mengungkapkan, adanya kecurangan oknum petugas Ticketing Armada (PTA) hingga membuat pendapatan BRT Trans Semarang mengalami kebocoran.

Hal ini terungkap saat dilakukan sidak pengecekan tiket kepada pengguna jasa di koridor 1–7 oleh manajemen.

“Padahal selama ini pihak BLU UPTD Trans Semarang giat melalukan sidak. Hasil temuan ini tentunya mengejutkan dan membuat geram,” tuturnya dalam siaran pers, kemarin.

Ade menjelaskan, dari investigasi yang dilakukan pihak BRT kepada oknum PTA yang kedapatan berbuat curang tersebut memiliki berbagai modus kecurangan.

Modus tersebut di antaranya, penumpang yang tidak diberi tiket padahal sudah membayar, tiket penumpang bekas atau tertinggal yang dijual kembali, penyalahgunaan tiket pengganti, dan tiket diberikan tidak sesuai dengan tarif, misalnya tiket pelajar dijual kepada penumpang umum.

“Padahal PTA yang menjadi ujung tombak utama pelayanan kepada masyarakat, semestinya bersikap jujur, karena pendapatan diperoleh dari hasil penjualan tiket,” ujarnya.

Menurutnya, jika PTA terbukti melakukan kecurangan tiket akan langsung diberikan SP3 atau surat pemecatan.

Secara total, target pendapatan perusahaan pada 2019 sejumlah Rp31,94 miliar. Per Juni 2019, realisasi pendapatan sebesar Rp14,39 miliar, dengan kontribusi pemasukan non tunai Rp1,3 miliar. (bisnis/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here