Pelaku UMKM Kota Magelang Iwing Sulistyowati mengenalkan batik khas kepada Ketua Tim Penggerak PKK Dekranasda Kabupaten Sumba Barat Daya, Ratu Wula Talu saat menerima kunjungan rombongan Pemkot Magelang di Rumah Makan Rooluwa Sumba Barat Daya. FOTO:MAGELANG EKSPRES

UNGARANNEWS.COM. MAGELANG- Kreativitas UMKM Kota Magelang rupanya menginspirasi daerah lain untuk meniru. Seperti yang akan dilakukan Pemda Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Daerah di ujung selatan Indonesia itu mulai tertarik mengembangkan produk kreatif berupa batik, utamanya yang bercirikan khas tanah Sumba.

Meski demikian, Pemda Sumba Barat Daya akan tetap mengembangkan kain tenun yang sudah menjadi ciri kas produk UMKM dari daerah yang mendapat julukan Hidden Paradise ini.

Hal itu diungkapkan Ketua Tim Penggerak PKK Dekranasda Kabupaten Sumba Barat Daya, Ratu Wula Talu saat menerima kunjungan rombongan Pemkot Magelang di Rumah Makan Rooluwa Sumba Barat Daya, kemarin malam.

Turut menerima kunjungan, Bupati Sumba Barat Daya, Markus Dairo Taru yang merupakan suami dari Ratu Wulan. Adapun rombongan Pemkot Magelang dipimpin Sekda Kota Magelang, Joko Budiyono.

“Kami sangat terinspirasi dari penawaran pelaku UMKM Kota Magelang yang mengajak kerja sama pengembangan UMKM. Kami siap mengembangkan batik Sumba, tentunya dengan motif khas daerah kami,” kata Ratu.

Perempuan yang baru saja terpilih sebagai anggota DPR RI ini bahkan langsung mengajak pelaku UMKM Kota Magelang untuk memberi pelatihan kepada warga Sumba dalam pembuatan batik pada bulan November 2019 mendatang.

Rencananya perwakilan warga dari Kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Sumba Timur diundang untuk mengikuti pelatihan.

“Saya ajak mereka karena saya tidak hanya berpikir untuk pemberdayaan masyarakat SBD saja, tapi Sumba secara keseluruhan. Apalagi, bulan depan suami sudah tidak lagi menjabat sebagai bupati, jadi saya akan bertugas sebagai anggota DPR RI,” katanya.

Ratu mengaku, potensi daerahnya sangat banyak untuk dapat dikembangkan dengan maksimal. Selain batik, akan dikembangkan juga potensi lain berupa sayuran dan labu lilin yang bisa menjadi oleh-oleh bagi wisatawan yang datang berkunjung.

“Saya juga tertarik dengan kreativitas UMKM Kota Magelang yang membuat keripik sayuran, seperti daun singkong yang bisa dibuat keripik paru dan keripik terong. Kita di sini punya labu lilin yang saat panen raya berharga sangat murah dan banyak yang hanya untuk pakan ternak. Kita ingin menambah nilai lebih labu ini, sehingga meningkatkan kesejahteraan warga,” jelasnya.

Sambutan baik ini tak lepas dari upaya promosi Pemkot Magelang yang membawa serta produk UMKM dan pelaku usahanya ke Sumba. Dua anggota UMKM Mega Tidar Kota Magelang, Iwing Sulistyowati dan Esti Widayati sangat bersemangat mengenalkan produk-produk UMKM kepada Pemkab Sumba Barat Daya.

“Kami membawa batik khas Magelang dan aneka jenis keripik untuk dikenalkan. Sekaligus kami menawarkan kerja sama baik dalam bisnis maupun pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan. Kami siap berbagi ilmu dan pengalaman kepada warga Sumba,” kata Iwing.

Pada kesempatan ini, ia juga memberikan batik bermotif kupat tahu kepada Ratu Wulan, sehingga membuat sang istri bupati itu terinspirasi untuk membuat batik khas Sumba.

“Kami komitmen untuk melakukan pemberdayaan ke masyarakat luas. Cukup difasilitasi saja, kami siap datang ke Sumba lagi untuk berbagi ilmu membatik kepada warga setempat,” pungkasnya. (meks/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here