Ibu-ibu PKK Kelurahan Sidomulyo bersama Tim UNW menunjukkan produk kerajinan limbah plastik saat menggelar pameran di halaman SDN Sidomulyo 4. FOTO:UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. UNGARAN TIMUR- Unversitas Ngudi Waluyo (UNW) Ungaran mewujudkan Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang memiliki produk kerajinan sebagai tambahan pendapatan ibu-ibu setempat.

Melalui program Hibah Dikti 2018 dan program pengabdian kepada masyarakat, UNW telah memperdayakan sebanyak 35 ibu-ibu PKK dari lima RW di Kelurahan Sidomulyo untuk mengubah sampah plastik rumah tangga sebagai kerajinan tangan.

Hal tersebut disampaikan Nur Intan Rochmawati, M.Pd dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UNW saat pembukaan pameran kerajinan daur ulang sampah plastik produk ibu-ibu PKK Kelurahan Sidomulyo di halaman SD Negeri Sidomulyo 4, Minggu (8/9/2019).

“Kegiatan pameran merupakan hasil pengabdian kepada masyarakat program mitra Hibah Dikti 2018. Kita mengambil tema yakni Pameran Kerajinan Tangan, Pengolahan Sampah Plastik Melalui Kerajinan Tangan Pendukung Budaya Sehat,” ujarnya kepada UNGARANNEWS.

Alasan tim UNW menggandeng Kelurahan Sidomulyo, menurut Nur Intan, karena di wilayah ini terdapat bank sampah warga yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Untuk mendukung kampanye pemanfaatan sampah plastik sekaligus kampanye hidup sehat, pihaknya memproduksi bahan dari limbah plastik.

“Tujuan pendampingan untuk memanfaatkan sampah, produk yang dihasilkan juga merupakan bahan yang bernilai fungsi dan memiliki nilai jual. Selama proses pelatihan hingga berhasil membuat produk kerajinan kita juga melibatkan pembimbing dan narasumber dari warga setempat, yakni Sri Rahayu dan Ibu Heru,” jelasnya.

Peran mereka cukup besar memberikan pendampingan dan bimbingan sekaligus memotivasi para peserta semakin tekun dan kreatif mengolah sampah plastik menjadi kerajinan.

Meski demikian ada kendala dalam pelaksanaan program ini, yakni pemilihan material plastik yang layak untuk dijadikan tas, taplak, sajadah, hingga tempat tisu. Selain harus memiliki motif yang sama, juga harus memiliki bentuk serupa agar ketika dirangkai sebagai taplak, lebih mudah dan rapi.

“Seiring proses yang kini sudah berjalan dan sudah mampu menghasilkan aneka macam kerajinan, kendala tersebut dengan sendirinya akan dapat diatasi. Tinggal mengelola dengan meningkatkan jumlah produksi dan kreasi motif maupun model kerajinan lebih menarik lagi,” tambahnya.

Lurah Sidomulyo, Imam Sukisno menyatakan senang bisa bekerja sama dengan UNW untuk mencari solusi atas permasalahan plastik yang dihadapi para ibu-ibu warga Sidomulyo. Produk yang dihasilkan kelompok Dasa Wisma akan patenkan dengan merek KISS kepanjangan dari Kreasi Limbah Plastik Sidomulyo.

“Kita akan daftarkan ke Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian (Diskumperindag) Kabupaten Semarang agar merek kita dipatenkan, sekaligus dapat dilibatkan dalam promosi dan pameran produk UMKM,” tandasnya. (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here