Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen membuka peringatan Hari Santri Nasional 2019 tingkat Jawa Tengah di Rembang. FOTO:IST/DETIK/UNGARANNEWS

UNGARANNEWS.COM. REMBANG- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan meluncurkan unit usaha yang bernama Toko Santri Gayeng (Tosaga). Konsep toko ini murni dikelola oleh kalangan santri untuk masyarakat umum.

Sistemnya, sama dengan toko retail maupun swalayan yang sudah ada saat ini. Hanya saja, mulai dari proses produksi barang, sampai penjualan semuanya dari kalangan santri.

Pernyataan demikian disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat menghadiri rangkaian perayaan Hari Santri Nasional tingkat Jawa Tengah di Kabupaten  Rembang.

“Ini adalah toko retail berbasis swalayan sehingga masyarakat bisa langsung melihat dan mengambil seperti ritel sebagaimana toko modern yang ada saat ini. Itu tidak tergantung dengan perusahaan besar. Kita kelola sendiri, kita bangun sendiri dengan cara yang lebih baik, pengelolaan yang lebih baik,” kata Gus Yasin –panggilan akrabnya— di Rembang, Selasa (22/10/2019).

Gus Yasin menyebutkan Tosaga memiliki keunggulan tersendiri jika dibanding dengan toko retail pada umumnya. Sebab, Tosaga nantinya akan menjual produk UMKM dari masyarakat umum. Serta akan membuka jaringan kerja sama seluas mungkin.

“Kelebihannya kalau toko ritel tidak bisa memasarkan barang UKM, di sini bisa menjual barang-barang produk lokal, para pelaku UKM kita ajak bekerja sama. Pengusaha kita undang, pelaku UKM,” terangnya.

Tosaga rencananya diluncurkan bertepatan dengan momen puncak Hari Santri Nasional, hari ini. Nantinya Tosaga akan menginduk pada Dinas Perdagangan dan UMKM di kabupaten setempat. Tosaga sendiri sejatinya sudah ada yang terbentuk dan berjalan sebagai pilot project, yakni di Kabupaten Pati dan beberapa kabupaten lainnya.

Sebelumnya, Staf Biro Kesra Pemprov Jawa Tengah Chumaidah mengatakan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 dipusatkan di Kabupaten Rembang. Tujuannya, Pemprov ingin mengajak para santri dan masyarakat untuk mengenang sosok almarhum KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen, pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang.

“Peringatan HSN dimulai tanggal 20 Oktober sampai puncaknya pada 22 Oktober 2019. Rangkaian acara ditandai dengan pembukaan pameran produk santri di pendopo Museum RA Kartini Rembang,” ujarnya. (dtc/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here