Warga bergantian mendengarkan suara seperti tangisan perempuan yang terdengar dari dalam pohon Akasia di Jember, Jawa Timur. FOTO:IST/FB

UNGARANNEWS.COM. JEMBER- Warga Dusun Krajan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, dihebohkan pohon Akasia yang mengeluarkan suara mirip tangisan perempuan. Sebagian masyarakat, mengaitkan fenomena “pohon menangis” ini dengan hal-hal yang bersifat mistis.

Masyarakat masih terus berdatangan di lokasi pohon menangis. Mereka penasaran dan ingin membuktikan sendiri mengenai kabar pohon aneh di Dusun Krajan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger.

“Masih banyak dan terus berdatangan,” kata salah seorang warga setempat Ansori, Sabtu (18/1/2020).

Selain warga Puger sendiri, tambah dia, warga yang datang juga ada dari luar kota. Bahkan ada yang datang secara rombongan. “Ya ada yang dari Puger sini, ada juga yang dari luar kota,” katanya.

Salah seorang pengunjung, Bambang mengatakan, dia sengaja datang untuk membuktikan sendiri kabar adanya pohon menangis tersebut. Bambang juga mengaku sempat mendengar suara seperti orang merintih.

“Kecil sih, kayak dengung, juga sepintas kayak rintihan,” katanya. Bisa dijelaskan dengan nalar.

“Pasti bisa dijelaskan secara nalar. Yang tahu ya yang punya ilmu pengetahuannya, tentang pohon dan tanaman,” tandas Bambang.

Kejadian langka ini menarik peneliti dari Fakultas Pertanian Universitas Jember (Unej). “Sangat langka dan jarang terjadi. Jadi memang menarik untuk ditindaklanjuti dalam sebuah penelitian,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Agrotech Universitas Jember (Unej), Usmadi saat dikonfirmasi, Sabtu (18/1).

Menurut Usmadi, selama ini tanaman memang menyerap gas karbondioksida (Co2) dan mengeluarkan Oksigen (O2). Proses itu terjadi melalui pori-pori yang terdapat pada daun dan batang pohon.

“Jadi memang sangat mungkin dalam proses itu kemudian menimbulkan suara. Nah, yang menarik adalah, seperti apa proses tersebut sehingga suara itu sampai terdengar,” kata Usmadi.

Ada beberapa kemungkinan sehingga gas yang keluar dari pohon menimbulkan suara yang bisa terdengar. Pertama karena kondisi sekitar yang hening, sehingga bunyi sekecil apa pun bisa terdengar.

“Contoh kalau malam hari. Kan hening, sehingga daun pohon yang jatuh pun terdengar,” kata pria yang juga berprofesi sebagai dosen Fakultas Pertanian Unej itu.

Yang kedua, lanjut Usmadi, ada kemungkinan tekanan yang dikeluarkan dari dalam batang pohon memang besar. Sedangkan pori-pori di batang pohon sangat rapat. Sehingga timbul gesekan yang bisa menimbulkan bunyi.

“Nah, kemungkinan-kemungkinan ini kan menarik untuk diteliti. Sehingga masyarakat bisa dapat informasi yang berdasar logika. Tidak terjebak ke hal-hal yang di luar nalar,” terang Usmadi.

Dia menjelaskan, selama ini tanaman menyerap nutrisi dari tanah melalui akar. Saat nutrisi yang diserap berlebihan, maka tanaman akan mengeluarkan melalui pori yang ada di batang atau daun. Biasanya, dalam bentuk cairan.

“Biasanya kalau suhu sangat dingin, yang keluar cairan. Orang kadang mengira itu pohon yang menangis dan mengeluarkan air mata. Padahal itu proses alami yang disebut gutasi. Tapi yang ini kan katanya mengeluarkan suara. Nah, ini yang menarik diteliti, walaupun secara teori kita sudah punya kenapa sampai keluar suara,” pungkas Usmadi. (dtc/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here