Jenazah korban di rumah makan di Tuntang sebelum dievakuasi petugas. FOTO:IST

UNGARANNEWS.COM. TUNTANG- Seorang pengunjung rumah makan Bu Th di Jalan Fatmawati masuk Dusun Praguman Desa Tuntang, Kecamatan Tuntang ditemukan meninggal mendadak saat memesan makanan, Sabtu (2/5/2020) malam.

Sebelumnya, korban yang datang sekitar pukul 17.00 diduga jatuh pingsan, namun karena kondisi sedang marak penyebaran virus corona warga tidak ada yang berani mendekat untuk memberikan pertolongan.

“Petugas Polsek Tuntang datang setelah mendapat laporan warga, namun setelah dicek korban sudah meninggal,” ujar Dar (45) warga Tuntang kepada UNGARANNEWS.COM, Minggu (3/5/2020).

Korban selanjutnya dievakuasi petugas berpakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan dibawa ke RSUD Ambarawa menggunakan mobil ambulans untuk menjalani pemeriksaan.

“Penanganan korban meninggal mendadak dilakukan petugas dengan menggunakan APD. Petugas sempat melakukan penyemprotan cairan disinfektan di lokasi kejadian korban jatuh,” ungkapnya.

Korban diketahui seorang laki-laki berinisial IDS (44) warga Jalan Halmahera Timur RW 05 Karangtempel, Kota Semarang.

Kronologi kejadian berdasarkan keterangan dihimpun menyebutkan, korban diduga sopir jasa pengiriman paket. Korban datang bersama seorang temannya bernama Sunhaji (50) warga Mranggen Demak. Keduanya hendak makan malam di rumah makan yang terkenal legendaris tersebut.

Saat Sunhaji memesan makanan mendadak korban tergeletak di lantai dalam kondisi pingsan. Karena kondisi saat itu tidak ada yang berani mendekat untuk memberikan pertolongan.

Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Tuntang Polres Semarang, kemudian diteruskan ke Tim Siaga Covid-19 di Bawen dan datang sekitar pukul 17.30. Setelah dilakukan pengecekan korban diketahui sudah meninggal dunia sekitar pukul 18.30.

“Seharusnya tidak perlu takut adanya orang diduga meninggal mendadak padahal jatuh pingsan. Seharusnya bisa memberi pertolongan pertama sesuai standar penanganan. Kematian yang diakibatkan Covid-19 sebenarnya memiliki tahapan-tahapan, sehingga warga tidak perlu takut berlebihan,” ujar salah seorang petugas medis RSUD Ambarawa kepada UNGARANNEWS.COM, Minggu (3/5/2020). (abi/tm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here